Ahad 29 Apr 2018 23:29 WIB

Bandara Djalaludin Gorontalo Ditutup Sementara

Penumpang yang gagal berangkat harus kembali ke rumah dan penginapan sekitar bandara.

Bandara Djalaluddin, Gorontalo.
Foto: Ist
Bandara Djalaluddin, Gorontalo.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Bandar Udara (Bandara) Djalaludin Gorontalo di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo ditutup selama 16 jam akibat tergelincirnya pesawat Lion Air.

Kepala Bandara Djalaludin Power Silaholo mengatakan, hal itu dilakukan karena badan pesawat masih berada di bahu landasan pacu.

"Pada Senin (30/4) besok kita akan melakukan proses evakuasi. Langkah yang kita lakukan, kita sudah membersihkan tanah-tanah yang masuk ke landasan akibat insiden tersebut,” katanya di Gorontalo, Ahad (29/4).

Power menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi sesuai dengan prosedur, dan telah melaporkan hal itu ke Dirjen Perhubungan Udara dan juga seluruh direktur yang berada di Kementerian tentang kejadian tersebut.

"Kami juga sudah koordinasi dengan otoritas bandara di Manado, Sulawesi Utara dan juga sudah koordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata Power menambahkan.

Ia menambahkan, rencananya pada Senin (30/1) pesawat ATR akan datang untuk membantu mengevakuasi pesawat tersebut. "Penerbangan dari dan ke Gorontalo sementara di alihkan ke Manado,” ujar Power.

Sementara itu, sejumlah penumpang yang gagal berangkat karena penutupan tersebut, terpaksa harus kembali ke rumah dan penginapan di sekitar bandara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement