Ahad 29 Apr 2018 06:38 WIB

Panglima TNI: Masih Banyak Jalan Tikus di Perbatasan

Jalan tikus ini kerap digunakan untuk menyelundupkan narkoba dan pekerja ilegal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian didampingi Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang dan Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Doddy Riyadmadji usai meninjau pos perbatasan darat Indonesia-Malaysia di Entikong Kabupaten Sanggau dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Aruk, Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (27/4).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian didampingi Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang dan Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Doddy Riyadmadji usai meninjau pos perbatasan darat Indonesia-Malaysia di Entikong Kabupaten Sanggau dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Aruk, Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto mengatakan masih banyak jalan-jalan tikus di perbatasan yang digunakan untuk penyelundupan. Jalan tikus ini kerap digunakan untuk menyelundupkan barang-barang seperti narkoba maupun para pekerja ilegal.

Pernyataan Hadi tersebut berdasarkan hasil kunjungan pos perbatasan darat Indonesia-Malaysia. Hadi bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengunjungi pos perbatasan darat Indonesia-Malaysia  di Entikong Kabupaten Sanggau dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Aruk, Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (27/4). 

Hadi mengatakan TNI dan Polri terus berupaya mendeteksi dan menghalau upaya penyelundupan yang biasa terjadi di pos perbatasan. TNI bersama Polri dan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan akan melakukan koordinasi. 

“Untuk bisa menghalau mendeteksi dan akan terus berupaya untuk menghambat adanya penyelundupan," ujar Hadi saat ditemui wartawan di Landasan Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. 

Menurut Hadi, hanya dengan kerjasama TNI Polri dan Dirjen Bea Cukai serta aparat terkait dapat membantu pemerintah menyelesaikan persolaan jalan jalan tikus di perbatasan yang jumlahnya tidak sedikit. “Oleh sebab itu kita butuhkan intensitas TNI Polri dan aparat bea cukai untuk bisa menyelesaikan dan memitigasi masalah-masalah yang ada di perbatasan," ujar Hadi melanjutkan.

Rencananya, TNI dan Polri dengan melibatkan Bea Cuka akan mengintensifkan personel gabungan di perbatasan. Dia mengatakan tiga lembaga tersebut akan memetakan perbatasan yang rawan penyelundupan. 

Dengan demikian, di tiga daerah rawan tersebut, TNI, Polri, dan Bea Cukai bisa melakukan pengawasan gabungan. “Saya kira banyak, salah satu contoh saja di Kalimantan Utara, kami menemukan sepanjang perbatasan ada dua ribu jalan tikus di sini, saya kira hampir sama," ujar dia. 

Tito Karnavian mengakui persoalan jalan tikus menjadi perhatian dalam kunjungannya bersama Hadi. "Ada beberpa jalan tikus yang cukup banyak karena memang perbatasannya yang panjang,” kata dia.

Dia mengatakan Polri bersama TNI siap bekerjasama mencari langkah strategis menyelesaikan persoalan tersebut. “Sambil mencari jalan yang lebih strategis, bapak panglima TNI dan kami sepakat dengan bea cukai untuk membangun kerjasama lebih baik agar jalan tikus ini bisa sama-sama kita deteksi," ujar Tito.

Tito menilai hal itu juga akan membutuhkan bantuan masyarakat. Ia pun mengharapkan ada mekanisme koordinasi antara masyarakat dan aparat di sekitar perbatasan. 

"Sehingga aparat bisa melakukan penindakan. Kami kira dengan melakukan hal-hal ini pengamanan perbatasan akan kebih baik dalam menjaga teritorial kita NKRI," ujar Tito.

Dalam kunjungan ke pos perbatasan tersebut, panglima TNI dan kapolri didampingi oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang (OSO), pejabat gubernur Kalimantan Barat Doddy Riyadmaji dan Dirjen Bea Cukai Heru Winarko.

Oesman mengatakan TNI Polri tidak hanya bertugas sebagai penjaga keamanan di pos perbatasan, tetapi juga membantu masyarakat sekitar. Termasuk memberikan pendidikan kepada masyarakat. 

Jarak yang jauh membuat guru terlambat datang sehingga prajurit TNI-POLRI mengajarkan anak-anak sekolah di lokasi perbatasan. "Memang harus berterimakasih dengan adanya TNI-POLRI, kami harapkan kesejahteraan rakyat itu akan tercapai," ujar ketua umum Partai Hanura tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement