Senin 16 Apr 2018 10:11 WIB

Masalah Sampah Kota Bandung Jadi Sorotan Cawalkot

Tingginya aktivitas di perkotaan berbanding lurus dengan banyaknya sampah

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bilal Ramadhan
Ketiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung, tampil pada Debat Publik di Hotel BnB, Kota Bandung, Ahad (25/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung, tampil pada Debat Publik di Hotel BnB, Kota Bandung, Ahad (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung mengikuti debat publik kedua yang diadaka oleh KPU Kota Bandung di Hotel Holiday Inn, Ahad (15/4) malam. Debat ini membahas permasalahan Kota Bandung dengan tema 'Tahu Masalah, Tahu Solusi'.

Tingginya aktivitas di perkotaan berbanding lurus dengan banyaknya sampah yang dihasilkan. Persoalan sampah ini menjadi salah satu sorotan paslon yang menawarkan berbagai terobosan sebagai solusinya.

Paslon nomor urut 1 Nurul Arifin dan Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) menginginkan sampah diubah barang bernilai ekonomi. Pengolahan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) menjadi ide yang ditawarkan kepada masyarakat Kota Bandung.

"Teknologi nano sampah yang ingin kami kembangkan yaitu sampah warga dikumpulkan di TPS. Kemudian difermentasi, dibakar tanpa asap dan residunya bisa jadi contohnya batubata," kata calon wakil walikota Ruli sambil menunjukkan batubata dari limbah sampah dalam debat yang disiarkan secara langsung di tv swasta itu.

Menurut Ruli pembuangan sampah tanpa pengolahan justru membuat masalah baru. Apalagi jika tempat pembuangan akhir (TPA) tidak lagi mencukupi. Karenanya pengolahan sampah menjadi barang bernilai ekonomi harus dimasifkan.

"Batubata ini biaa digunakan untuk bangunan, untuk program rutilahu," ujarnya.

Paslon nomor urut 2 Yossi Irianto dan Aries Supriatna juga memiliki program terkait permasalahan yang disebutkan dalam debat publik kedua tersebut. Pasangan dengan tagline Bandung Hebring ini menyebutnya dengan 'Pesan Moral'.

"Pesan Moral ialah pengolahan sampah modern ramah lingkungan. Kita ingin selesaikan masalah sampah dengan lingkungannya," kata Yossi.

Yossi mengatakan permasalahan sampah erat kaitannya dengan lingkungan. Maraknya sampah di sungai dikarenakan masyarakatnya yang masih membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu ia ingin penyelesaian masalah sampah dituntaskan secara menyeluruh.

"Masalah sampah memang harus kita benahi dari hulu ke hilir," ujarnya.

Sementara itu Paslon nonor urut 3 Oded M. Danial dan Yana Mulyana juga memiliki ide pengolahan sampah menjadi barang bernilai ekonomi adalah solusi paling tepat. Pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra ini ingin masyarakat berpera aktif dalam pengolahan sampah.

"Kita tahu bahwa saat ini TPA Sarimukti sudah terbatas kalau kita tergantung sama TPA tentu akan jadi masalah. Sampah harus diselesaikan di tingkat rumah. Diawali dengan pemilihan sampah. Sampah harus jadi nilai ekonomis sehingga warga mau bersama-sama mengatasi masalah sampah," tutur calon Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

Yana menambahkan ke depan ada banyak teknologi pengolahan sampah yang bisa dicoba Pemkot Bandung. Pengolahan sampah ini harus membuat sampah menjadi nol persen karena diubah menjadi barang ekonomi.

"Memang ke depan kita harus bisa memanfaatkan sampah jadi hal ekonomis. Di beberapa negara bahkan aspal juga dari limbah sampah dan hasilnya juga baik. Ke depan sangat banyak teknologi. Biodigester, pokoknya yang zero waste kita akan coba," ujarnya.

Selain persoalan sampah, paslon juga menyoroti tentang kemacetan, pendidikan, masalah ekonomi, hingga pelayanan publik. Masing-masing pun berjanji akan menuntaskan permasalahan tersebut jika terpilih menjadi pemimpib kota kembang selama lima tahun ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement