REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Wali Kota Bandung Nurul Arifin ingin menggaet suara dari pemilih perempuan dengan maksimal. Apalagi jumlah daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilwalkot Bandung lebih banyak dari kalangan perempuan.
Nurul mengatakan sebagai satu-satunya perempuan dalam Pilwalkot Bandung 2018 ini, tentu dirinya memiliki modal lebih dibanding yang lainnya. Sehingga ada ikatan emosional khusus untuk menarik simpati dari pemilih perempuan.
"Pertama saya sebagai perempuan satu-satunya itu keistimewaan buat saya. Saya mengajak ibu-ibu untuk bersama-sama dengan saya. Jelas harus ada strategi dan sentuhan yang kuat," kata Nurul di sela-sela kegiatan kampanyenya di Jalan Indramayu 2, Kota Bandung, Jumat (4/5).
Menurutnya, ia menyiapkan strategi dan cara khusus untuk bisa mengajak perempuan memilih dirinya bersama Chairul Yaqin Hidayat sebagai wakilnya. Ia lebih memilih berkampanye dengan menjalin kedekatan secara pribadi.
Ia menilai dengan cara tersebut, masyarakat Kota Bandung bisa mengetahui kelayakan dirinya untuk memimpin ibu Kota Jawa Barat ini. Warga juga bisa melihat visi-misi yang ditawarkannya memang sesuai dengan kebutuhan, tidak hanya ingin janji semata.
"Saya lakukan semua ini dengan personal touch (sentuhan). Saya kira orang tahu mana yang palsu dan enggak. Saya memberikan sejujurnya apa yang saya inginkan dan dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
Dalam merancang program, ia menyebutkan banyak yang menunjukkan keberpihakan kepada perempuan. Ia ingin perempuan Kota Bandung bisa meningkatkan eksistensi baik secara pribadi dan lingkungannya.
Salah satu yang ditawarkannya ialah akan memberikan peluang besar bagi perempuan dalam memimpin. Baik pada taraf kewilayahan dan pemerintahan.
"Saya tadi bilang kalau saya jadi wali kota, saya berikan ruang pemberdayan diri dan keluarga. Serta menduduki jabatan politik dan non-politik," ucapnya.