Senin 16 Apr 2018 08:11 WIB

Oded-Yana Ingin Selesaikan Masalah Macet Hingga Sampah

Oded ingin mengoptimalkan angkutan massal dan kantung-kantung parkir

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bilal Ramadhan
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung Oded M Danial dan Yana Mulyana tampil pada Debat Publik di Hotel BnB, Kota Bandung, Ahad (25/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung Oded M Danial dan Yana Mulyana tampil pada Debat Publik di Hotel BnB, Kota Bandung, Ahad (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung mengikuti debat publik kedua yang diadaka oleh KPU Kota Bandung di Hotel Holiday Inn, Ahad (15/4) malam. Debat ini membahas permasalahan Kota Bandung dengan tema 'Tahu Masalah, Tahu Solusi'.

Paslon nomor urut 3 Oded M. Danial dan Yana Mulyana ingin melanjutkan kepemimpinan untuk menyelesaikan permasalahan di Kota Bandung. Ada lima pekerjaan rumah yang ingin dituntaskan Oded sebagai calon pejawat.

"Selama lima tahun terakhir Kota Bandung telah mengalami perubahan ke arah lebih baik. Tapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ada lima lersoalan yang harus kita selesaikan, kemacetan, banjir, kesenjangan ekonomi, pelayanan publik dan persampahan," kata calon Wali Kota Oded M. Danial.

Oded mengungkapkan bersama Yana ingin mengoptimalkan angkutan-angkutan massal untuk meminimalisir kemacetan. Ditambah kantung-kantung parkir serta penertiban jalan.

Untuk masalah banjir, Oded menyebutkan kolam retensi dan sumur resapan menjadi upaya utama untuk dioptimalkan dalam mengendalikan banjir. "Kami ingin melanjutkan kolam retensi yang tersambung dengan drainase. Serta harus ada partisipasi masyarakat dengan sumur resapan di rumahnya," ujarnya.

Paslon yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra ini juga ingin di bidang ekonomi menghadirkan lapangan kerja dan pembukaan usaha baru bagi masyarakat. Serta membantu warga miskin menekan kebutuhan biaya dasar.

Ia menambahkan di bidang pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pemerintahan harus terus dioptimalkan. Hal tersebut akan dipublikasikan baik lewat media sosial dan media lainnya.

"Sementara soal sampah kita harus memastikan supaya program pisahkan dan manfaatkan (sampah) dilakukan secara luas," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement