Jumat 06 Apr 2018 17:23 WIB

Jokowi Undang Budayawan ke Istana

Jokowi mengundang sekitar 30 budayawan dan seniman ke Istana Merdeka

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sekitar 30 budayawan dan seniman ke Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/4).  Silaturahmi dengan para budayawan di Istana ini digelar pada pukul 15.00 WIB.

Usai menyambut para budayawan yang hadir, Presiden menyempatkan diri melukis di sebuah kain kanvas. Namun bukan gambar yang ia lukis, melainkan menulis 'Indonesia Maju' menggunakan cat berwarna merah dengan sebuah lingkaran. Lukisan itu kemudian disempurnakan lagi oleh pelukis Nasirun.

Semula Presiden Jokowi dan para budayawan serta seniman beramah tamah di beranda Istana Merdeka. Mereka melanjutkan ramah tamah dan diskusi di bawah pohon besar di halaman belakang Istana Merdeka. Sejumlah budayawan memberikan pendapat dalam diskusi itu antara lain Putu Wijaya dan Mohammad Sobary.

Sobary menilai kecuali program pembangunan infrastruktur yang massif sebagai pondasi yang akan menjadi warisan di masa mendatang, pemerintah juga telah menguatkan suprastruktur ideologi Pancasila dan revolusi mental.

"Presiden telah memerintahkan penguatan Pancasila dengan lembaga baru dengan fungsi eksplisit menangkal ideologi lain," kata Sobary.

Sementara untuk revolusi mental, menurut Sobary jika dilaksanakan di tingkat bawah akan menjadi jawaban atas tuntutan rakyat. Sobary juga menilai Jokowi memiliki gaya komunikasi politik yang berbeda dengan lainnya. "Komunikasi politik seperti ini tidak ada gurunya, dan ternyata efektif tanpa harus ngeden-ngeden dan teriak-teriak," kata Sobary.

Tampak sejumlah budayawan yang hadir, di antaranya yakni Butet Kertaradjasa, Nasirun, Olga Lidya, Olivia Zalianty, Toety Herati Rooseno, dll. Sedangkan, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Bekraf Triawan Munaf, dan Mendikbud Muhadjir Effendy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement