REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I Devi Suradji mengatakan, pertumbuhan penumpang di Bandara Internasional Lombok terus meningkat dari tahun ke tahun. Devi menyebutkan, pergerakan penumpang domestik dan internasional di Bandara Internasional Lombok pada 2017 mencapai 3,58 juta penumpang atau tumbuh 4,92 persen jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 3,42 juta penumpang.
Untuk pergerakan penumpang internasional di Bandara Internasional Lombok pada 2017 lalu tercatat mencapai 310.712 penumpang atau meningkat 17,40 persen jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 246.666 penumpang. Sedangkan penumpang domestik pada 2017 lalu tercatat mencapai 3,14 juta penumpang atau meningkat 3,67 persen jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 3,03 juta penumpang.
"Pada 2017 lalu, jumlah wisatawan Lombok-Sumbawa mencapai 3,5 juta wisatawan atau meningkat 14 persen jika dibandingkan pada tahun 2016 yang hanya 3 juta wisatawan," kata Devi di Mataram, NTB, Kamis (5/4).
Adapun jumlah pergerakan pesawat di Bandara Internasional Lombok juga terus mengalami pertumbuhan. Sepanjang 2017 tercatat 37.684 pergerakan pesawat di Bandara Internasional Lombok atau tumbuh 2,01 persen jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 36,943 pergerakan pesawat baik domestik maupun internasional.
Melihat pertumbuhan penumpang dan potensi wisata yang dimiliki, Devi optimistis target kunjungan empat juta wisatawan ke NTB pada 2018 dapat terwujud. "Kami optimistis dapat membantu memenuhi target 4 juta wisatawan di 2018 yang ditetapkan Dinas Pariwisata NTB dan satu juta wisatawan mancanegara pada 2025 dari Bandara Internasional Lombok," ucap Devi.
Devi melanjutkan, AP I memberikan sejumlah program untuk meningkatkan pergerakan penumpang dari dan menuju Bandara Internasional Lombok. Salah satu programnya ialah dengan memberikan insentif landing fee sebesar 50 persen selama enam bulan serta free biaya promosi di bandara selama satu bulan untuk menstimulus maskapai agar mau membuka rute baru.
Devi berharap, dengan kolaborasi yang baik antara AP I sebagai operator bandara sekaligus pintu gerbang wisatawan menuju Lombok, maskapai sebagai pembawa penumpang, pelaku bisnis pariwisata, dan dukungan Pemerintah tingkat Nasional dan Daerah dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian dan pariwisata di Provinsi NTB