REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Toto Sugiarto mengatakan bahwa Presiden Jokowi bisa memiliki elektabilitas tinggi tanpa harus melakukan kampanye secara masif. Sebagai calon inkumben yang akan maju dalam pemilihan presiden 2019, masyarakat di seluruh Indonesia sudah pasti mengetahui seperti apa sosok Jokowi dalam memimpin negara dalam empat tahun terakhir.
"Cukup bekerja sebaik-baiknya pasti akan menambah elektabilitas dia (Jokowi)," kata Toto kepada Republika.co.id, Jumat (30/3).
Dalam satu bulan terakhir, sejumlah menteri memang tampak mempromosikan kembali Jokowi melalui yel-yel yang meminta masyarakat mengatakan bahwa Jokowi adalah Presiden Indonesia. Ajakan ini dilakukan tepat saat Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah daerah dan membagi-bagikan 'kartu sakti seperti KIP, KIS, dan KKS.
Menurut Toto, sebenarnya tanpa embel-embel kampanye seperti 'pilihlah Jokowi' atau 'Jokowi for President 2019', elektabilitas Jokowi saat ini berada di atas calon-calon yang mulai memperlihatkan keinginannya maju sebagai calon presiden.
Untuk itu, yel-yel yang didegungkan pada saat pembagian kartu oleh sejumlah menteri seharusnya tidak dilakukan saat ini. Ketika memang masa kampanye dimulai, maka hal tersebut wajar dilakukan.
"Para menteri harus hati-hati, jangan cari muka, malah akan merugikan Jokowi. Jokowi sendiri merasa tidak perlu curi kampanye," ujar Toto.