Jumat 30 Mar 2018 06:50 WIB

Menkominfo: Kalimat 'dari Kamar Sebelah' adalah Ciri Hoaks

Budaya dinilai dapat menjadi medium penangkal hoaks.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menilai budaya merupakan salah satu nilai penting yang dapat dijadikan medium menangkal informasi bohong atau hoaks. Rudiantara mengharapkan dengan pembentukan budaya, tingkat kemampuan masyarakat untuk memilih konten dapat ditingkatkan lagi secara signifikan.

"Budaya adalah sarana meningkatkan literasi paling jitu. Budaya memiliki sistem nilai yang paling penting," kata dia, dalam siaran pers, di Jakarta, Jumat (30/3).

Ia menyebutkan ciri-ciri hoaks, antara lain pesan yang didahului kalimat 'dari kamar sebelah', mengatasnamakan kelompok tertentu dan diakhiri dengan ajakan untuk memviralkan. Setelah mengetahui ciri-ciri tersebut, ia mengajak masyarakat tidak mudah tertipu dengan hoaks, apalagi sampai turut menyebarkannya.

"Penyebaran hoaks tersebut tidak ada manfaatnya melainkan hanya buang-buang pulsa saja," ujar Rudiantara.

Karena itu, pendekatan budaya setempat perlu dilakukan sejalan dengan harapan pemerintah meningkatkan literasi digital masyarakat. "Pendekatannya harus melalui pendekatan budaya setempat. Ada juga pendekatan pakai petunra, pertunjukkan rakyat. Siapa pemimpinnya. Dalang. Nah, kami titipkan pesan di situ. Kalau pemerintah langsung yang bicara, masyarakat bosan," ujar dia.

Menkominfo menuturkan, sosialisasi untuk mengajak masyarakat menepis hoaks selama ini sudah dilakukan dengan beragam cara, mulai dari dakwah hingga pertunjukan rakyat. Pemerintah, kata dia, tidak bisa bekerja sendiri dan diperlukan peran serta masyarakat dalam mengatasi penyebaran hoaks yang meresahkan.

Peningkatan literasi digital bukanlah satu-satunya jalan yang dilakukan Kementerian Kominfo, Rudiantara menyebutkan, pemberian batasan akses dalam dunia siber juga menjadi salah satu tugas pemerintah untuk melindungi masyarakat dari konten negatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement