Selasa 27 Mar 2018 23:40 WIB

Kemendikbud Gelar Pameran Pinisi di Makassar

Dalam rangka penyerahan sertifikat Warisan Dunia tak Benda dari Unesco.

Pekerja bersiap menarik kapal pinisi saat akan diturunkan ke laut di kawasan pembuatan kapal pinisi Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Jumat (7/7).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Pekerja bersiap menarik kapal pinisi saat akan diturunkan ke laut di kawasan pembuatan kapal pinisi Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Jumat (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar pameran dan diskusi publik tentang kapal pinisi di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (27/3).

Direktur Warisan Diplomasi Budaya Kemendikbud Nadjamuddin Ramly mengatakan pameran dan diskusi itu digelar dalam rangka penyerahan sertifikat dari Unesco yang menyatakan seni membuat kapal pinisi sebagai warisan dunia tak benda.

"Pada Desember 2017 sidang ke-12 Unesco menetapkan seni pembuatan perahu pinisi dalam daftar warisan tak benda Unesco," kata Nadjamuddin.

Dia mengatakan masuknya pinisi dalam daftar warisan dunia merupakan pengakuan dunia internasional terhadap arti penting pengetahuan akan teknik perkapalan tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia .

Saat ini Sulawesi telah memiliki dua benda yang diakui sebagai warisan dunia yaitu pinisi serta naskah La Galigo. Dia berharap masyarakat Sulawesi terus dapat mempertahankan budaya mereka.

Dengan penetapan pinisi ini, maka Indonesia telah memiliki delapan elemen budaya tak benda Unesco. Tujuh di antaranya adalah Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken Papua (2012), serta tiga genre Tari traditional Bali (2015).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement