Jumat 23 Mar 2018 01:07 WIB

Lampung Rehabilitasi Tanaman Kopi Tua

Penggantian tanaman kopi dengan bibit baru diharapkan meningkatkan produktivitas

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Esthi Maharani
Biji kopi
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Biji kopi

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -- Sebagain penghasil biji kopi jenis robusta, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Lampung akan melakukan rehabilitasi tanaman kopi yang sudah tua. Penggantian tanaman kopi dengan bibit baru diharapkan kopi di Lampung semakin produktif.

Kepala Disbunak Lampung Dessy Desmaniar Romas mengatakan, rehabilitasi tanaman kopi tua dengan mengganti bibit yang baru juga dibarengi dengan pemberian pupuk yang seimbang, dan cara tanam pekebun yang baik, akan menghasilkan biji kopi yang berkualitas.

''Untuk mendapatkan biji kopi yang kualitas bagus, tidak saja dengan bibit baru, kita ajarkan juga petani dalam hal panen hingga packing,'' katanya di Bandar Lampung, Kamis (22/3).

Menurut dia, tidak cukup dengan penyediaan bibit biji kopi yang baru dan bagus, namun tidak dipupuk dengan baik, dan cara panen yang tidak sesuai, maka hasilnya biji kopi tersebut tidak akan bagus atau berkualitas. "Kita tidak menginginkan hasil akhirnya tidak optimal," katanya.

Dalam renstra nasional 2019, Provinsi Lampung menjadi salah satu daerah yang ikut mengemban amanah dari Kementeri Pertanian dalam pemenuhan target pangan nasional. Diantaranya tebu 3,80 juta ton, daging sapi 0,75 juta ton, karet 3,81 juta ton, kelapa 3,49 juta ton, dan biji kopi kering 0,78 ton. Sedangkan untuk pengadaan dan pengembangan lahan kopi di Lampung seluas 16,4 ribu hektare, karet 5,8 ribu hektare, kelapa seluas 28 ribu hektare, tebu 16 ribu hektare.

Dinas Pariwisata Lampung menyatakan ekspor komoditas kopi robusta asal Lampung menjadi yang terbesar secara nasional. Kopi robusta kebanggaan Lampung tersebut berkontribusi 70 persen ekspor kopi nasional.

Kepala Dinas Pariwisata Lampung Budiharto mengatakan, kopi robusta Lampung terbaik di Indonesia, dengan total ekspor kopi tersebut sebanyak 140.117 biji kopi kering per tahunnya. Luasnya perkebunan kopi robusta di Lampung dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi daya tarik wisata daerah.

Menurut dia, kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Lampung terus didorong agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia berharap dukungan dari pemerintah pusat dan Badan Ekonomi Kreatif.

Biji kopi asal Lampung sangat diminati masyarakat Jepang dan Timur Tengah. Hal itu terbukti dengan ekspor kopi Lampung ke kawasan tersebut relatif tinggi. Dari penjelasannya, cita rasa kopi asal Lampung sangat luar biasa. Dampaknya, Jepang dan Timur Tengah menjadi pengimpor kopi terbesar asal Provinsi Lampung.

Lahan perkebunan kopi di Lampung seluas 147 ribu hektare tersebar di Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, Lampung Utara, dan Waykanan. Luas perkebunan kopi di Lampung diklaim terluas di Indonesia, dan produksi biji kopi terbesar yakni 120 ribu ton per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement