Rabu 21 Mar 2018 15:57 WIB

Survei Charta Politika: Gus Ipul Ungguli Khofifah

Khofifah lebih unggul dari Gus Ipul pada sisi popularitas dan kesukaan responden.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Yunarto Wijaya
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Yunarto Wijaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei elektabilitas Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur 2018. Hasilnya, pasangan calon (paslon) Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno mengungguli pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

Hasil survei itu menyebutkan Gus Ipul-Puti unggul 6,7 persen dibandingkan Khofifah-Emil.  Gus Ipul memiliki elektabilitas 44,8 persen, sedangkan Khofifah-Emil yang memiliki 38,1 persen. Sementara pemilih yang belum menentukan pilihan sebanyak 17,1 persen.

Yunarto mengatakan persentase elektabilitas itu masih terbagi dua, yakni pemilih yang sudah mantap menetapkan pilihannya, serta pemilih yang masih mengambang atau bisa mengalihkan dukungannya. Pada angka ini, Khofifah juga kurang diuntungkan karena memiliki persentase pemilih mengambang lebih tinggi dibandingkan Gus Ipul. 

Dari elektabilitas Khofifah-Emil 38,1 persen, sebanyak 68,7 persen di antaranya menyatakan sudah memantapkan pilihan sedangkan 27,3 persen lain adalah pemilih mengambang. Sementara dari elektabilitas Gus Ipul-Puti sebesar 44,8 persen, 70,3 persen di antaranya mantap dan 25,8 persen lainnya merupakan pemilih mengambang.

Kendati demikian, Yunarto mengatakan, Khofifah lebih unggul dari Gus Ipul pada sisi popularitas dan kesukaan responden. “Responden yang mengenal Khofifah mencapai 92,9 persen, sedangkan Gus Ipul 91,7 persen. Dari tingkat kesukaan, Khofifah memiliki 87,8 persen sedangkan Gus Ipul 85,4 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (21/3).

photo
Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan)-Emil Elestianto Dardak. (ANTARA/Zabur Karuru)

Di sisi lain, Yunarto mengatakan sisi popularitas Khofifah dan Gus Ipul secara pribadi sudah mencapai level tertinggi. Karena itu, keduanya sudah tidak bisa melakukan upaya untuk meningkatkan keterkenalan. Dia menyatakan kunci untuk meningkatkan elektabilitas keduanya berada pada sosok cawagub yang menjadi pendamping. 

Yunarto pun menambahkan kondisi ini menjadi pekerjaan rumah bagi mesin partai untuk meningkatkan keterkenalan dan kesukaan wakil dari masing-masing pasangan calon. Pada posisi ini, pasangan Gus Ipul-Puti tidak diuntungkan karena Emil lebih terkenal dibandingkan cucu Soekarno tersebut. 

"Karena tingkat keterkenalan cagub yang sudah sangat tinggi, faktor penentu untuk mendorong elektabiltas adalah cawagub. Dari sini hasilnya Emil memberi dorongan suara terhadap pasangannya jauh lebih tinggi," kata dia menambahkan. 

photo
Gus Ipul-Puti.

Yunarto mengatakan, jika dilihat secara geografis kultural, secara umum pasangan Gus Ipul-Puti unggul di empat wilayah, Arek yang meliputi Gresik, Surabaya, Kota Batu, Kota Malang, 46.1 persen. Daerah Tapal Kuda, yaitu Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Banyuwangi sebanyak 42,5 persen. 

Mataraman, yaitu Pacitan, Madiun, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Nganjuk, Kediri, Ngawi, Blitar, Tulangagung sebesar 45.8 persen dan Maduara 43.9 persen. "Sedangkan Paslon Khofifah-Emil unggul di wilayah Matraman Pesisir yang meliputi, Bojonegoro, Tuban Lamongan," kata Yunarto.

Dalam survei ini, Charta Politika melibatkan 1.200 responden yang dilakukan di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Margin of error pada survei ini sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini sendiri dilakukan pada 3 sampai dengan 8 Maret 2018. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement