Selasa 13 Mar 2018 14:06 WIB

Kemendikbud dan PUPR Tingkatkan Pendidikan Bidang Konstruksi

Ini bertujuan meningkatkan peran pendidikan kejuruan menciptakan SDM berkualitas.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan Sertifikasi Siswa SMK Bidang Konstruksi di SMK Negeri 5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (13/3).
Foto: Kemendikbud
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan Sertifikasi Siswa SMK Bidang Konstruksi di SMK Negeri 5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meluncurkan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan Sertifikasi Siswa SMK Bidang Konstruksi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peran pendidikan kejuruan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan kerja.

Direktur Pembinaan SMK Ditjen Dikdasmen Kemendikbud, M Bakrun, mengatakan bidang konstruksi menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional. Kata dia, bidang tersebut diyakini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Bidang konstruksi adalah salah satu prioritas pembangunan nasional yang diyakini akan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk itu Kemendikbud bersama Kemen PUPR melakukan UKK dan Sertifikasi Kompetensi Siswa SMK di 13 SMK Uji Coba Pelaksanaan Link and Match Bidang Konstruksi di beberapa wilayah di Indonesia," kata Bakrun, pada pelaksanaan telekonferensi, di SMK Negeri 5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (13/3), seperti dalam siaran persnya.

photo
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan Sertifikasi Siswa SMK Bidang Konstruksi di SMK Negeri 5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (13/3).

Kegiatan UKK secara serentak dilakukan pada Selasa pukul 09.00 waktu setempat. Kegiatan tersebut dibuka oleh Dirjen Bina Konstruksi, Kemen PUPR, di SMK Negeri 5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Bakrun mengatakan, Kebijakan pemerintah untuk memprioritaskan bidang kontruksi dalam mendorong aktivitas perekonomian di Indonesia harus dijawab dengan strategi pemenuhan tenaga kerja sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan. "Oleh sebab itu Kemendikbud dengan Kemen PUPR menyepakati melalui nota kesepahaman bidang konstruksi yang telah ditandatangani pada tanggal 16 Maret 2016," tambah dia.

Ia berharap kesepakatan kerja sama tersebut dapat membina SMK sehingga mampu menghasilkan calon tenaga kerja bidang konstruksi sesuai dengan kebutuhan konstruksi Indonesia. Proses yang dilakukan di SMK juga diharapkan sesuai dengan kebutuhan Industri Konstruksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement