Jumat 09 Mar 2018 19:03 WIB

Sandiaga Mengaku Diburu-buru Saat Buat Kebijakan Tanah Abang

Pemprov DKI belum melakukan komunikasi yang baik saat penerapan tahap pertama.

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Warga bejalan didepan kendaraan angkutan kota (angkot) jurusan Tanah Abang yang melintas di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Ahad (4/2).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Warga bejalan didepan kendaraan angkutan kota (angkot) jurusan Tanah Abang yang melintas di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Ahad (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno tak ingin terburu-buru mengumumkan rencana penataan kawasan Tanah Abang tahap kedua. Ia ingin menampung semua masukan sebelum melakukan sosialisasi.

"Belajar dari tahap pertama kita tidak ingin terburu-buru," kata Sandiaga di Gedung Centennial, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (9/3).

Politikus Partai Gerindra ini mengaku diburu-buru dalam membuat kebijakan penataan kawasan Tanah Abang tahap pertama. Dorongan itu datang baik dari media maupun warganet. "Kita didorong-dorong kan sama kalian (awak media), didorong-dorong sama netizen, akhirnya terburu-buru," kata Sandiaga.

Dalam penataan tahap pertama, Sandiaga mengaku Pemprov DKI belum melakukan sosialisasi yang cukup. Ia belum melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Dirlantas, pejalan kaki, dan Ombudsman.

 

Baca juga, Sandiaga akan Buka Kembali Jalan Jati Baru Tanah Abang.

 

"Belum sempet komunikasi dengan Pak Halim belum sempet komunikasi panjang dengan instansi terkait, belum sempat ngomong sama pejalan kaki, ombudsman. ini yang kita ingin nanti tahap kedua kita ngomong dulu," kata dia.

Menurut rencana, Sandiaga akan mengumumkan hasil survei kepuasan masyarakat atas penataan kawasan Tanah Abang tahap pertama sore ini. Namun, hingga berita ini ditulis, pengumuman belum dapat dipastikan akan berlangsung.

Menurut Sandiaga, hasil survei ini merupakan data konkret pertama yang dimiliki pemprov DKI pasca penataan Tanah Abang dilakukan. Setelah hasil survei ini diumumkan, Pemprov juga akan melakukan survei perilaku di wilayah yang sama.

"Kalau dulu kan data waze, data dari katanya-katanya. Tapi ini bener-bener berbasis dan kita punya metodenya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement