Kamis 01 Mar 2018 06:33 WIB

Ini Ternyata Alasan Golkar tidak Majukan Capres Sendiri

Elektabilitas partai Golkar kini mencapai 13,5 persen.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Didi Purwadi
Istighosah Golkar.  Ketua Umum Partai Golong Karya Airlangga Hartarto memberikan sambutan dalam istighosah di DPP Partai Golkar, Jakrta, Rabu (28/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Istighosah Golkar. Ketua Umum Partai Golong Karya Airlangga Hartarto memberikan sambutan dalam istighosah di DPP Partai Golkar, Jakrta, Rabu (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Heppi Bone Zulkarnaen, menegaskan partainya bukan tidak mau bersaing dengan memajukan kadernya sebagai calon presiden (capres) 2019. Tapi, Golkar memilih tidak mengajukan capres karena partai berlambang pohon beringin itu sekarang tengah fokus untuk menaikkan elektabilitas partai.

''Kalau di Golkar, sekarang itu kita fokus (menaikkan elektabilitas partai). Kita tahu kemarin terpuruk juga karena gejolak di internal,'' kata Heppi kepada Republika.co.id, Rabu (28/2).

Internal partai Golkar mengalami gejolak karena persoalan hukum yang menjerat Setya Novanto saat menjabat ketua umum. Kondisi tersebut menyebabkan elektabilitas partai mengalami penurunan,

''Sekarang kita fokus meningkatkan elektabilitas dan dukung Jokowi jadi presiden," ungkap dia.

Heppi meyakini dukungan yang diberikan partainya kepada Joko Widodo (Jokowi) untuk maju sebagai calon presiden 2019 mendatang, akan menaikkan elektabilitas partainya. Dukungan tersebut dipandang berdampak positif bagi Golkar. ''Insya Allah akan menaikkan elektabilitas Golkar,'' katanya.

Ia mengatakan elektabilitas partai Golkar kini mengalami tren kenaikan. Pada akhir tahun lalu, elektabilitasnya hanya sembilan persen. Kini elektabilitas partai Golkar naik menjadi 13,5 persen. ''Untuk sampai ke 16 persen, kita tinggal 2,5 persen," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement