Rabu 28 Feb 2018 17:03 WIB

Warga Pinggiran Bandung Minta Perhatian Pemerintah

Warga mengutarakan hal itu ke pasangan calon Pilwakot Bandung 2018.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Gita Amanda
Warga terkena banjir. (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Warga terkena banjir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jelang pergantian pemimpin, warga Kota Bandung menyampaikan aspirasi kepada calon-calon walikota yang akan bersaing dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018 ini. Dalam kampanye pasangan calon (paslon), warga mengutarakan usulan agar bisa direalisasikan ke depannya.

Salah seorang warga Kampung Cikadu, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Tubagus Dedi meminta perhatian pemerintah harus lebih ditingkatkan untuk menata kawasan pinggiran atau perbatasan. Aspirasi ini disampaikan saat calon wakil walikota Bandung Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) menyambangi kawasan tersebut, Rabu (28/2).

"Jadi aspirasi untuk kepala daerah yang baru harus memperhatikan daerah kota bandung baik itu perbatasan. Itu lebih baik harus diperhatikan," kata Tubagus.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur di wilayahnya sangat minim. Mulai dari lampu penerangan jalan dan kirmir. Bahkan, pengajuan warga kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dikatakannya sangat sulit dan belum direalisasikan. Jadi warga selama ini mengandalkan bantuan pembangunan dari pemerintah provinsi.

Ia berharap, pembangunan di wilayah pinggiran tidak dibedakan dengan pusat kota. Sehingga, warga bisa merasakan fasilitas yang sama.

"Kita perlu krimir yang bagus. Beberapa kali juga ada longsor sampai sekarang ini hanya sebatas beberapa meter. Ke sananya masih terjal belum ada kirmir. Dan itu yg riskan untuk keamanan," ujarnya.

Ruli mengatakan, sangat menampung aspirasi yang diharapkan warga. Jika bersama Nurul Arifin nantinya memimpin Kota Bandung, penataan kawasan pinggiran akan menjadi salah satu misinya. Ruli mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait untuk melakukan penataan dan percepatan pembangunan.

"Jadi saya kira khusus untuk wilayah ini mumpung ada pilkada serentak, nanti pemenangnya misalnya Nuruli menang dengan siapa nanti gubenrurnya ya kita langsung sinkronisasi menbahas warga yang terdapat di wilayah perbatasan. Agar bisa diperhatikam juga agar mendapat perlakuan fasilitas dan bantuan yang sama dengan wilayah lain," tutur Ruli.

Hal ini, kata dia, bukan hanya untuk warga Kampung Cikadu. Tapi, juga warga pinggiran atau perbatasan lainnya. Sehingga pembangunan Kota Bandung ke depannya lebih merata.

Calon wakil walikota Aries Supriatna juga mengaku sering mendapat aspirasi dari warga pelosok. Bahkan Aries juga melihat sendiri adanya ketimpangan antara kawasan pinggiran dengan pusat kota.

"Jadi kan hasil dari blusukan saya ternyata di pelosok Bandung kawasan kumuhnya seperti saluran air yang mampet, kumuh ini ternyata sangat banyak. Ini kan perlu ada solusi yang segera," kata Aries di kegiatan kampanyenya di Babakan Ciparay, Rabu (28/2).

Ia pun menggagaskan kerja sama dengan pihak swasta untuk menata daerah pinggiran. Dengan program tanggung jawab sosial (CSR) dinilai akan sangat membantu Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang terbatas.

"CSR bisa dijadikan misal rumah deret, rumah dijadikan rumah layak huni. Secara kesehatan, lingkungan dan drainasenya (diperbaiki)," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement