Rabu 28 Feb 2018 11:20 WIB

Pengamat: Demokrat Disarankan Lobi PDIP Pasangan Jokowi-AHY

Jika hasil survei dia bagus, bisa jadi berpotensi sebagai pendamping Jokowi

Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan putra Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) beserta keluarga saat silaturahmi dan halalbihalal Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, Ahad (25/6).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan putra Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) beserta keluarga saat silaturahmi dan halalbihalal Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, Ahad (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menyarankan Partai Demokrat untuk melobi PDI Perjuangan. Hal ini jika ingin mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai wakil presiden mendampingi Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

"Partai Demokrat dapat melobi PDIP jika mereka mau mengusung AHY. Jika hasil survei dia bagus, bisa jadi berpotensi sebagai pendamping Jokowi," ujarnya ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (28/2).

Jerry mengatakan AHY memiliki potensi mewakili pemilih pemula yang cukup besar di Indonesia. Nama AHY mulai diperhitungkan setelah sejumlah lembaga survei memposisikannya sebagai representasi calon wapres.

"Demokrat dalam hal ini harus intensif melakukan komunikasi dengan Megawati, ada rayuan dan politik persuasif dengan PDIP," tutur dia.

Menurut dia, semua pihak berpeluang memasangkan calonnya mendampingi Jokowi. Jika Jokowi-AHY memiliki hasil survei yang baik maka aspek probabilitas politik terjadi. "Politik itu kan anginnya terus berubah," jelasnya.

Lebih jauh Jerry mengatakan selain AHY, nama tokoh muda lain yang memiliki potensi mendampingi Jokowi antara lain Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, politisi PDIP Puan Maharani, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement