REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terus merangkak naik berdasarkan hasil survei Media Survei Nasional (Median) pada Februari ini. Sementara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto mengalami penurunan, meski kecil.
Direktur Eksekutif lembaga survei Median, Rico Marbun, mengungkapkan elektabilitas Gatot saat ini 5,5 persen, Anies 4,5 persen dan AHY 3,3 persen. Elektabilitas tiga nama ini naik dibandingkan dengan Oktober 2017 lalu. Gatot yang saat itu di bawah Anies, dengan 2,8 persen, naik menjadi 5,5 persen pada Februari.
"Gatot dipilih karena tegas oleh 21,4 persen pemilih, karena pembelaan terhadap umat Islam 14,3 persen, dan juga karena diperlakukan tidak adil 10,6 persen. Jadi dinilai sebagai representasi dari politik Islam yang akhir-akhir ini kita lihat. Dipecat mendadak itu juga faktor karena ada simpati yang sebesar 10,6 persen itu," tutur dia di Cikini, Jakarta, Kamis (22/2).
Elektabilitas Anies melonjak menjadi 4,5 persen dari sebelumnya pada Oktober 2017 4,4 persen. Dan AHY juga meningkat, dari survei terakhir pada Oktober tahun lalu di bawah 1 persen kini naik menjadi 3,3 persen.
Sementara itu, elektabilitas Jokowi menurun menjadi 35,0 persen dari sebelumnya pada Oktober 2017 sebesar 36,2 persen. Sementara Prabowo pun demikian. Elektabilitasnya mengalami penurunan menjadi 21,2 persen dari sebelumnya sebesar 23,3 persen.
Populasi survei yang dilakukan Median Survei Nasional yakni seluruh warga yang memiliki hak pilih. Target sampelnya 1.000 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi PROV dan gender. Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data. Kontrol kualitas dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.