Selasa 13 Feb 2018 14:12 WIB

Pemangku Kepentingan Bali Deklarasi Pemilu Damai

Provinsi Bali akan menggelar pemilihan gubernur (Pilgub) 27 Juni mendatang

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Gubernur Bali Made Mangku Pastika (kedua kiri) menandatangani naskah deklarasi disaksikan Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose (kiri), Cagub Bali I Wayan Koster (keempat kanan), Cawagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (ketiga kanan) dan Cagub Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (kedua kanan), Cawagub Bali Ketut Sudikerta (kanan) saat deklarasi kesepakatan damai Pilkada Bali 2018 di Renon, Denpasar, Bali, Selasa (13/2).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Gubernur Bali Made Mangku Pastika (kedua kiri) menandatangani naskah deklarasi disaksikan Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose (kiri), Cagub Bali I Wayan Koster (keempat kanan), Cawagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (ketiga kanan) dan Cagub Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (kedua kanan), Cawagub Bali Ketut Sudikerta (kanan) saat deklarasi kesepakatan damai Pilkada Bali 2018 di Renon, Denpasar, Bali, Selasa (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemangku kepentingan di Provinsi Bali, mulai dari gubernur, Kepolisian Daerah (Polda), penyelenggara pemilu, serta pasangan calon gubernur dan wakil gubernur menandatangani kesepakatan damai pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018. Provinsi Bali akan menggelar pemilihan gubernur (Pilgub) 27 Juni mendatang.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan, pilkada bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai wujud penegakan konstitusi, kedaulatan rakyat, dan pembangunan demokrasi.

Pilkada berkualitas mampu mewadahi keberagaman aspirasi dan melahirkan pemimpin Bali berkualitas. Pastika berharap pesta demokrasi Bali berlangsung tertib, lancar, damai, bermartabat dan berbudaya.

"Deklarasi ini tidak berhenti sampai di sini karena tekad dan tanggung jawab semua pihak dalam mengimplementasikan deklarasi ini jauh lebih penting," katanya di Lapangan Bajra Sandhi Renon, Denpasar, Selasa (13/2).

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali 2018 akan melaksanakan pengundian nomor urut sore ini, sekitar pukul 16.00 WITA di Wisma Sabha, Kantor Gubernur Bali. Menurut Pastika, kesuksesan pemilu adalah parameter kehidupan demokrasi dan kedewasaaan berpolitik masyarakat Bali.

Bali menjadi cerminan dunia dalam melihat Indoonesia. Citra Bali sebagai daerah aman dan damai menjadi tantangan dan tanggung jawab semua.

Mantan Kapolda Bali ini menilai pilkada menyimpan potensi konflik sangat tinggi. Pemilu melibatkan banyak pihak. Seluruh unsur masyarakat berpeluang dimanfaatkan kelompok tertentu untuk memperkeruh situasi dan kondisi sosial kemasyarakatan.

Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mengajak kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali, tim sukses, dan pendukungnya untuk mewujudkan pilkada aman dan damai. Keamanan Bali merupakan cerminan keamanan nasional mengingat Bali tahun ini menjadi tuan rumah pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.

"Kewajiban kita semua menjaga keamanan Bali," ujarnya.

Perhelatan politik saat ini, kata Golose sejatinya bukan hanya memperebutkan kursi nomor satu di Bali, namun juga memilih pemimpin rakyat terbaik.

Pimpinan partai politik, organisasi kemasyarakatan, pemuka agama, pemuka masyarakat, generasi muda, unsur TNI Polri dan seluruh elemen masyarakat senantiasa menjaga iklim sosial nan kondusif selama berjalannya pilkada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement