REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Tinia Budiati mengkritisi kebijakan pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang masih membolehkan mobil pribadi masuk area wisata tersebut. Ia merasa kebijakan itu kurang tepat.
"Mobil tuh sebaiknya sudah enggak usah masuk," kata Tinia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/2).
Ia mengatakan, saat ini telah ada berbagai fasilitas untuk mempermudah mobilitas pengunjung di area TMII. Ia mencontohkan, pengelola telah menyediakan bus-bus untuk mengantar wisatawan berkeliling ke setiap anjungan. Selain itu, ada juga fasilitas kereta gantung (cable car).
Keinginan ini bukan tanpa alasan. Tinia mengatakan, sudah banyak fasilitas TMII yang rusak. Selain karena umurnya yang sudah tua, Tinia mengatakan mobil-mobil pribadi punya andil karena menyebabkan polusi.
"Itu kan polusinya akan merusak juga, itu kan semua dari kayu. Itu timbalnya nempel udah pada hitam-hitam," kata dia.
Tinia sangat menyayangkan hal tersebut. Pengelola TMII dinilai perlu melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) dan pemerintah pusat untuk memperbaiki fasilitas yang rusak. Ia mengatakan perlu ada upaya restorasi yang serius untuk mengembalikan fungsi TMII menjadi taman budaya.
"Karena mohon maaf ya, banyak dipake untuk wisuda, disewa-sewakan gitu. Jadi apa sih misinya? Udah nggak jelas," ujar dia.