Ahad 04 Feb 2018 16:07 WIB

Ini Penjelasan Soal Suara Gemuruh di PLBU Palabuhanratu

Suara gemuruh terjadi pada Ahad dini hari sekitar pukul 01.03 WIB

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Suasana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Suasana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sempat bergemuruh pada Ahad (4/2) dini hari. Suara ini dinilai sebagai respons bekerjanya sistem proteksi pembangkit listrik terhadap gangguan.

Manajer Administrasi dan Humas PT Indonesia Power PLTU Palabuhanratu, Irwanto, menyebutkan, suara gemuruh terjadi pada Ahad dini hari sekitar pukul 01.03 WIB. Kejadian tersebut bukan disebabkan terjadinya kecelakaan maupun kebakaran.

"Suara itu keluar karena bekerjanya sistem proteksi pembangkit listrik terhadap gangguan," terang Irwanto, Ahad (4/2).

Untuk memastikan penyebabnya, kata dia, saat ini tim ahli pembangkit dari PLTU sedang menyelidiki dan menganalisa penyebab gangguan yang timbul. Hingga Ahad siang situasi PLTU Palabuhanratu berjalan kondusif.

(baca juga: Viral Video Ibu Siram Air Panas pada Anaknya)

Berdasarkan data dari PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Sukabumi menyebutkan sempat terjadi gangguan listrik di Gardu Induk (GI) Bogor Baru PMT 150 KV Sentul sehingga menyebabkan hilangnya tegangan di sejumlah GI. Di antaranya GI Cibinong Baru, Salak, Salak Baru, Lembursitu, Ciawim Bayah, Semen Jawa, dan Cianjur.

Hingga Ahad siang sejumlah GI sudah berangsur normal sehingga pasokan listrik mulai normal.

Salah seorang warga Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug Supriadi (43) mengatakan, jaringan listrik di rumahnya padam pada Ahad dini hari. Mati listrik cukup lama hampir di semua wilayah Cicurug, terang dia.

Kejadian padam listrik juga terjadi di Kota Sukabumi. Salah seorang warga Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, Kurnia (32) mengatakan listrik padam pada Ahad dini hari dan menyala lagi pada waktu menjelang subuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement