Jumat 02 Feb 2018 14:35 WIB

Kapal Angkut Sembako dan Elpiji Meledak di Perairan Inhil

Seorang anak buah kapal (ABK) dinyatakan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian

Kapal meledak (ilustrasi)
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Kapal meledak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satu unit kapal motor bermuatan 15 ton sembako serta puluhan tabung gas elpiji meledak di perairan Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Seorang anak buah kapal (ABK) dinyatakan hilang.  "Insiden tersebut menyebabkan seorang ABK hilang. Hingga kini proses pencarian terus dilakukan," kata Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Indragiri Hilir, AKP Awaludin Dalimunthe di Pekanbaru, Jumat (2/2).

Awal menuturkan, insiden meledaknya kapal motor dengan nama lambung Vega Jaya tersebut terjadi pada Kamis (1/2) sekitar pukul 20.30 WIB. Lokasi insiden tersebut terjadi di perairan Sungai Indragiri Kelurahan Sungai Perak, Kecamatan Tembilahan, Indragiri Hilir.

Dalam insiden itu, seorang ABK bernama Icap (17) dipastikan hilang dan hingga kini belum ditemukan. Sementara, seorang ABK lainnya bernama Rian (18) dan sang nakhoda kapal, Jamal (39) selamat dalam insiden itu.

Peristiwa naas itu terjadi saat KM Vega Jaya yang berisi 15 ton sembako serta 20 tabung gas elpiji isi 12 kilogram berlayar dari Tembilahan menuju PT MGI, Kecamatan Pelangiran.  "45 menit setelah berlayar, kapal berhenti dan berlabuh di pinggir sungai karena mengalami kerusakan mesin," ujarnya.

Pada saat yang sama, seorang ABK berinisiatif menghidupkan mesin penyedot air guna mengurangi debit air yang tergenang di lambung kapal. Hal itu dilakukan karena kapal terbuat dari papan sehingga air kerap masuk ke lambung dan perlu disedot.

"Mesin air yang baru saja dinyalakan tiba-tiba terbakar dan dengan cepat membakar seluruh muatan kapal. Ledakan juga terjadi beberapa kali dalam insiden itu," ujarnya.

Kejadian itu menarik perhatian warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai. Tim BPBD dan Polisi yang mendapat informasi itu juga berusaha melakukan pemadaman dan evakuasi seluruh ABK serta nakhoda.  Namun sayang, seorang ABK tidak dapat ditemukan dan proses pencarian terus diperluas.

Awal menuturkan pihaknya masih terus mendalami perkara ini. Sementara itu, kerugian diprediksi mencapai Rp 300 juta akibat insiden tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement