REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Polisi sudah melakukan pemeriksaan atas peristiwa ledakan kapal wisata Fast Boat Gili Cat 2 di Perairan Karangasem, Bali. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Kombes Pol Anak Agung Made Sudana, mengatakan ada tujuh orang yang diperiksa, yakni tiga orang kru kapal dan empat orang penumpang.
Pemeriksaan sementara masih mengarah ke saksi-saksi sambil menunggu hasil laboratorium forensik untuk menentukan langkah penyidikan lebih lanjut. Dugaan sementara, Sudana mengatakan ledakan terjadi karena adanya akumulasi gas dari tangki bahan bakar yang mampet di bawah dek sehingga meledak. "Jadi, ledakan benar-benar murni karena kecelakaan," katanya di Denpasar, Kamis (16/9).
Ada 15 orang penumpang yang sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit. Sebanyak tiga orang berada di Rumah Sakit Bros, dua orang di RS Kasih Ibu Gianyar, tiga orang di RS Kasih Ibu Denpasar, lima orang di RS Bali International Medical Hospital, dan dua orang di RS Family Husada.
Kondisi korban sebanyak 12 orang luka berat dan empat orang luka ringan. Sudana mengatakan korban ada yang mengalami luka berat di kepala dan kaki, serta luka ringan, lecet, dan robek pada kaki dan tangan.
Pada Kamis (15/9), Gili Cat 2 lepas dari Dermaga Rakyat, Karangasem menuju Gili Trawangan, Lombok sekitar pukul 09.25 WITA. Sekitar 10 menit berangkat atau berjarak 200 meter, asap keluar dari mesin kapal dan akhirnya meledak.
Penumpang sebanyak 35 orang berkewarganegaraan asing. Mereka berasal dari Spanyol (2 orang), Inggris (9 orang), Prancis (4 orang), Italia (6 orang), Portugal (4 orang), Jerman (2 orang), Irlandia (2 orang), Belanda (2 orang), dan Austria (4 orang). Dua orang korban meninggal adalah warga negara Spanyol dan Austria.