Rabu 19 Apr 2017 15:16 WIB

Mekanik Tewas dalam Ledakan Kapal di Samarinda

Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ledakan sebuah kapal "landing craft tank" atau LCT di kawasan dermaga milik Rimba Karya Rayatama (RKR) di Jalan Padat Karya, RT 01, Kelurahan Baqa, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Rabu pagi sekitar pukul 10. 30 Wita, menyebabkan seorang mekanik tewas.

Korban yang diketahui bernama Muksin (34), mekanik bagian pengelasan yang menderita luka bakar cukup serius di sekujur tubuhnya, meninggal setelah sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Abdul Moeis Samarinda Seberang. Sementara, dampak dari ledakan LCT Rimba Raya-XXX1 tersebut menyebabkan kaca sejumlah bangunan di sekitar lokasi pecah.

Ledakan itu juga mengakibatkan atap mes dan plafon karyawan RKR rusak akibat tertimpa material kayu dan besi dari kapal yang LCT Rimba Raya-XXX1 yang meledak.

Warga yang berada di sekitar lokasi sempat panik dan berhamburan keluar rumah mendengar ledakan yang terdengar hingga radius beberapa meter.

"Saat itu, kami sedang mengelas bagian gading kapal yang bocor. Sebelum terjadi ledakan, saya pergi istrahat minum sementara Muksin masih memotong besi kemudian tiba-tiba terdengar ledakan," ujar Basrani (43), rekan korban.

Basrani mengaku tidak menduga ledakan tersebut menyebabkan rekan kerjanya tewas secara mengenaskan. "Saya hanya tinggal sebentar untuk minum, ternyata ledakan tersebut merengut jiwa Muksin," tutur Basrani.

Kapolsekta Kawasan Pelabuhan Samarinda Komisaris Polisi Ervin Suryatna, membenarkan terjadinya ledakan sebuah LCT di dermaga milik RKR di Jalan Padat Karya, RT 01, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang tersebut.

Dari hasil penyelidikan sementara kata Ervin Suryatna, ledakan diduga akibat masih adanya uap methanol saat korban melakukan pengelasan.

"Beberapa hari lalu, LCT itu mengangkut methanol. Namun, methanol itu sudah kosong tetapi kemungkian masih ada uapnya sehingga saat pekerja melakukan pengelasan langsung meledak," ujar Erwin Suryatna.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti ledakan LCT tersebut. Polisi akan meminta keterangan dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda sebagai saksi ahli terkait standar operasional prosedur (SOP) pengelasan hingga menyebabkan terjadinya ledakan LCT tersebut.

"Hanya satu orang korban yakni mekanik bagian pengelasan LCT itu. Barang bukti yang kami amankan untuk kepentingan penyidikan yakni alat-alat kerja pengelasan dan kami juga masih akan meminta ketarangan saksi ahli dari KSOP Samarinda," jelas Erwin Suryatna.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement