REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi enggan mengomentari sosok Plt yang akan menggantikannya. Erry berharap figur yang ditunjuk sebagai Plt Gubernur merupakan pilihan yang terbaik dari pemerintah pusat.
Pernyataan ini menyusul beredarnya kabar perwira tinggi Polri yang sedang disiapkan menjadi Plt Gubernur Sumut. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan pihak Polri pun membenarkan adanya wacana tersebut.
"Tentu saya pada kapasitas tidak bisa menilai pemerintah atasan, itu etika birokrasi. Tapi kami yakin, pemerintah atasan pasti bisa memikirkan yang terbaik bagi provinsi yang ada di Indonesia, apalagi yang berhubungan dengan Pilkada," kata Erry, Jumat (26/1).
Provinsi Sumut akan menggelar Pilgub dan Pilkada serentak di delapan kabupaten/kota pada Juni mendatang. Jabatannya pun, kata Erry, akan berakhir pada 17 Juni. Untuk mengisi kekosongan inilah, pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) menunjuk Plt Gubernur.
Erry menilai, pasti ada pertimbangan khusus dari pemerintah pusat dalam menunjuk Plt Gubernur. Apalagi, lanjutnya, provinsi yang menggelar pilkada itu ada yang pada posisi harus mendapat perhatian besar, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Sumut, dan Jawa Tengah.
"Saya mohon maaf saya tidak bisa memberi penilaian terhadap pemerintah atasan karena pasti mereka memiliki kebijakan penilaian yang cukup baik," ujar dia.
Meski begitu, Erry berharap, siapapun yang menjadi Plt Gubernur kelak dapat melanjutkan program pemerintahan yang sudah berjalan. "Kepala daerah boleh berganti, kepala SKPD juga boleh berganti, tapi pemerintahan tetap harus berjalan. Saya harap kalau ada program yang baik harus dilanjutkan," kata Erry.
Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengakui adanya kemungkinan pengangkatan pejabat Polri sebagai Plt Gubernur. Ada dua perwira tinggi yang direncanakan diangkat, salah satunya Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin sebagai Plt Gubernur Sumut.
Satu di antara alasan penunjukkan ini, yakni terkait kerawanan terjadinya konflik dalam Pilkada di daerah tersebut. Polri pun membenarkan penunjukkan dua perwira tingginya sebagai Plt Gubernur.