Kamis 18 Jan 2018 19:54 WIB

Organda Minta Sopir Angkot di Tasikmalaya Setop Aksi Mogok

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Suasana unjuk rasa ratusan sopir angkot dan becak di Kota Tasikmalaya, Rabu (26/7). Rute unjuk rasa mereka ke Gedung DPRD Kota Tasikmalaya dan kantor perwakilan salah satu ojek daring di jalan KH Zaenal Mustofa.
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
[ilustrasi] Suasana unjuk rasa ratusan sopir angkot dan becak di Kota Tasikmalaya, Rabu (26/7). Rute unjuk rasa mereka ke Gedung DPRD Kota Tasikmalaya dan kantor perwakilan salah satu ojek daring di jalan KH Zaenal Mustofa.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) DPC Kota Tasikmalaya menggelar rapat koordinasi dadakan bersama sopir angkutan kota (angkot) pada Kamis, (18/1) siang. Organda meminta para sopir kembali beroperasi secara normal guna melayani penumpang.

Ketua Organda DPC Kota Tasikmalaya Irwan Nurkomara menyoroti perilaku pemogakan yang terjadi hari ini. Padahal aksi mogok resminya dilakukan hanya pada Rabu, (17/1) saat unjuk rasa menentang kehadiran transportasi daring.

"Kemarin sudah sepakat sesuai hasil rapat akan kembali beroperasi, yang hari ini mogok itu tanpa ada instruksi. Makanya kami kumpulkan sopir supaya clear tidak ada imbauan berhenti beroperasi," katanya pada Republika usai rapat itu.

Menurutnya, aksi mogok hari ini hanya diikuti sebagian kelompok angkot. Aksi mogok ini, kata dia, justru merugikan sopir lainnya yang ingin beroperasi. Para sopir yang ingin beroperasi takut diminta ikut-ikutan aksi mogok.

"Jadi ini mengakibatkan yang lain takut beroperasi. Padahal aksi hari ini tidak diatur oleh kami, hanya tanggungjawab masing-masing sopir," ujarnya.

Berdasarkan hasil rapat tersebut, para sopir sepakat kembali beroperasi lagi pada siang ini usai mogok sejak pagi hari. "Mulai siang hari ini sudah beroperasi normal lagi," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement