Kamis 18 Jan 2018 09:49 WIB

Coklit Pilgub, Ibu Jokowi Warga Pertama yang Didatangi PPDP

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Ibunda Joko Widodo (Jokowi), Sujiatmi Notomiharjo.
Foto: antaranews.com
Ibunda Joko Widodo (Jokowi), Sujiatmi Notomiharjo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Ibu kandung Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo menjadi warga Solo pertama yang bakal didatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo dalam pencocokan dan penelitian data pemilih untuk Pilgub 2018. Petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih akan mendatangi kediaman Sudjiatmi di Sumber, Solo saat hari pertama pelaksanaan coklit, 20 Februari mendatang. "Untuk coklit nanti dari PPDP yang akan mendatangi warga, yang pertama kali rumah ibu Sudjiiatmi," tutur Ketua KPU Kota Solo Agus Sulistyo, Kamis (18/1).

Agus menjelaskan coklit berlangsung serentak di tiap daerah yang menyelenggarakan Pilkada mulai 20 Februari hingga 18 Maret. Pada hari pertama, dia menjelaskan, KPU pusat telah menginstruksikan untuk melakukan pencoklitan dengan target dua juta pemilih di hari pertama. Diharapkan hal itu bisa masuk dalam catatan museum rekor indonesia.

Untuk itu, KPU Kota Solo pun telah menyiapkan 1.016 ppetugas PPDP yang akan mendatangi tiap rumah warga. Sementara itu untuk petugas yang akan melakukan coklit di rumah kediaman Sudjiatmi, jelas Agus, PPDP Kota Solo akam didampingi langsung oleh KPU Provinsi Jawa Tengah.

Dalam proses coklit, petugas PPDP bakal meminta warga memberikan keterangan terkait identitas pemilih sesuai data yang ada di Kartu Keluarga. Agus mengatakan, PPDP berhak mencoret calon pemilih jika ditemukan kesalahan atau ketidakcocokan antara DP4 dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan. Seperti warga yang pindah domisili hingga yang sudah meninggal dunia.

Agar proses coklit berjalan lancar, kata dia, PPDP telah mendapat pembekalan dan bimbingan teknis. Sementara itu berdasarkan DP4 pada 2017, jumlah pemilih di Solo sebangak 416.152 orang. Setelah disingkronisasikan pada 2018 tercatat sebanyak 413.726 orang.  Angka tersebut sekaligus menunjukan daftar pemilih tetap di Solo mengalami peningkatan dibanding 2015 yang berjumlah 399.915 orang. "Kami berharap masyarakat mendukung gerakan ini, jika kemudian nanti ada warga yang tidak tercatat kami harapkan untuk melapor," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement