REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah raja dan sultan se-Nusantara hadir di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/1). Kedatangan mereka atas undangan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pertemuan yang berlangsung hangat dan akrab ini dihadiri oleh 88 raja dan sultan dari seluruh Indonesia. Rinciannya, 20 dari Sumatra, 17 dari Jawa, 3 dari Bali, 4 dari NTB, 5 dari NTT, 10 dari Kalimantan, 18 dari Sulawesi, 9 dari Maluku dan 2 dari Papua.
Di sela-sela obrolannya dengan para raja dan sultan, Jokowi disebut sempat menerangkan alasan dia menetap di Istana Kepresidenan, di Bogor. Jokowi lebih nyaman beristirahat di Bogor karena suhu di Jakarta yang lebih panas. "Aduh, saya ini capek di Jakarta. Saya lebih baik duduk di sini, kasih makan kambing, kasih makan ikan. Jakarta panas, tambah panas lagi. Bilang itu," ujar Raja Kupang Leopold Nicholaas Nisnoni menirukan omongan Jokowi, Kamis (4/1).
Selain itu, Jokowi juga sedikit meniru Presiden Pertama, Soekarno, yang juga sering menetap di Bogor selain berada di Jakarta dalam menjalankan aktivitasnya sebagai orang nomor satu di Indonesia. "Dan mengenang bahwa di sini Bung Karno (sapan Seokarno) juga sempat begitu. Jumat, Sabtu, Minggu Bung Karno di sini (Bogor), Senin sampai Kamis di Jakarta," lanjut Leopard.
Sejak menjabat sebagai Presiden RI, Jokowi memang memilih untuk menetap di Bogor ketimbang di Jakarta. Dia merasa lebih nyaman berada di Kota Hujan tersebut meski setiap hari harus pulang pergi ke Bogor dari Jakarta. Namun sejak Desember 2017, Jokowi hampir setiap hari menggelar agenda bersama para menteri di Bogor. Hal ini dilakukan karena di Istana Negara sedang ada pengerjaan saluran air yang pengerjaannya membuat kondisi di Istana Negara kurang nyaman. Demi menjaga ketenangan dan kenyamanan pada saat menggelar pertemuan dengan banyak pihak, maka Jokowi memutuskan menjalankan agenda lebih sering di Istana Kepresidenan.