Selasa 02 Jan 2018 10:12 WIB

Jumlah Pemudik Jakarta Akhir 2017 Lebihi Tahun Lalu

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kendaraan melintas di samping salah satu lokasi pengerjaan pembangunan infrastruktur di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/12). PT Jasa Marga akan menghentikan sementara pembangunan konstruksi Light Rail Transit (LRT) dan Tol layang Jakarta-Cikampek II elevated, sepanjang tol Jakarta-Cikampek mulai 22 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018 guna mengurai kepadatan kendaraan pada arus mudik Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.
Foto: Risky Andrianto/Antara
Kendaraan melintas di samping salah satu lokasi pengerjaan pembangunan infrastruktur di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/12). PT Jasa Marga akan menghentikan sementara pembangunan konstruksi Light Rail Transit (LRT) dan Tol layang Jakarta-Cikampek II elevated, sepanjang tol Jakarta-Cikampek mulai 22 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018 guna mengurai kepadatan kendaraan pada arus mudik Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa menyebutkan, jumlah pemudik dari dan menuju Jakarta pada akhir 2017 meningkat daripada tahun lalu."Meningkat jumlah kendaraan yang mudik, yang keluar cenderung meningkat 10-20 persen," kata Royke, Selasa (2/2).

Kepadatan ini diperkirakan terjadi karena adanya libur panjang dimana tanggal 1 Januari 2018 jatuh menempel akhir pekan. Sehingga, saat pemudik menuju Jakarta, mereka datang berbarengan. Pada arus balik, Royke menuturkan, sekira 107 ribu kendaraan masuk menuju DKI Jakarta. Kepadatan pun sempat terjadi di tol Cikampek dan Cikarang hingga memasuki Jakarta.

Kendati demikian, jumlah mudik saat tahun baru ini masih belum sepadat saat mudik Hari Raya Idul Fitri. "Kalau yang lebaran lalu panjang, karena antrean cukup padat ditambah lagi rest area yang overlood karena pemudik mencari toilet bbm dan lapar, sehingga area 102 ini favorit waktu lebaran kemarin ini," kata dia.

Di samping itu, Royke mengklaim, operasi lilin yang dilakukan sehubungan dengan libur Natal dan Tahun Baru dapat menurunkan angka kecelakaan dalam jumlah yang signifikan. Royke menyebutkan, 20-30 persen baik korban maupun jumlah meninggal dunia dapat ditekan.

"Kami memang berupaya, obsesi kami yang paling kuat adalah menekan korban meninggal dunia terus tiap tahun tiap bulan karena itu tugas utama kami," ujar Royke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement