Rabu 27 Dec 2017 11:04 WIB

Berbeda dengan Emil, Golkar tak Cabut Dukungan ke Khofifah

Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham (tengah) bersama Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kiri) memperlihatkan surat rekomendasi dukungan dari DPP Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (22/11).
Foto: Mahmud Muhyidin/Republika
Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham (tengah) bersama Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kiri) memperlihatkan surat rekomendasi dukungan dari DPP Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menyiapkan pembaruan surat rekomendasi bagi pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018. "Kami siapkan yang baru karena surat yang pertama dikeluarkan masih ditandatangani Plt Ketua Umum Idrus Marham dan wasekjen," ujar Ketua DPP Golkar Zainuddin Amali kepada wartawan di Surabaya, Rabu (27/12).

Berdasarkan peraturan bahwa yang digunakan untuk mendaftarkan pasangan ke Komisi Pemilihan Umum adalah ketua umum dan sekretaris jenderal yang diakui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ia mengatakan, karena Golkar baru dilakukan pergantian ketua umum melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan menghasilkan pemimpin baru, yakni Airlangga Hartarto maka perlu adanya pembaruan surat rekomendasi.

"Isinya sama dan pasangan diusung juga tetap, Khofifah-Emil. Yang berbeda hanya tanda tangan, sekarang Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekjen Idrus Marham. Sehingga kami tegaskan tak ada evaluasi untuk pasangan di Pilkada Jatim," ucapnya.

Kendati demikian, kata dia, pihaknya mengakui ada masukan dari sejumlah kader di DPD setempat yang meminta evaluasi posisi bakal calon, wakil gubernur. Namun, berdasarkan keputusan pusat, di Jatim tak ada perubahan.

Sementara itu, politikus yang akrab disapa ZA tersebut menegaskan dalam waktu dekat mesin partai di 38 kabupaten/kota akan bergerak untuk memenangkannya. Ketua Komisi II DPR RI itu juga membantah partainya terlambat memanasi mesin dan kalah aktif dibandingkan koalisinya, Partai Demokrat, yang terlebih dahulu melakukan konsolidasi, bahkan memasang baliho dukungan di mana-mana.

"Harapannya, setelah tahun baru ini semua berjalan kencang, termasuk tim koalisi juga segera dikoordinasikan. Apalagi nama Khofifah-Emil ini secara ketokohan dan figur sudah diketahui publik," kata mantan Ketua DPD I Golkar Jatim tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement