Senin 25 Dec 2017 13:01 WIB

Pengamat: Koalisi PAN, PKS dan Gerindra Punya Pengaruh Besar

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bilal Ramadhan
Bendahara Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Abudrahman, ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto,Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Sekjen PAN Eddy Soeparno, (dari kiri)  berfoto bersama melakukan pertemuan antara Partai PKS, Gerindra dan PAN di DPP PKS, Jakarta, Ahad (24/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Bendahara Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Abudrahman, ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto,Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Sekjen PAN Eddy Soeparno, (dari kiri) berfoto bersama melakukan pertemuan antara Partai PKS, Gerindra dan PAN di DPP PKS, Jakarta, Ahad (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sosial (PKS), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memastikan bakal berkoalisi dalam pemilihan gubernur di lima provinsi. Kepastian ini terjadi usai petinggi ketika partai melakukan pertemuan, Ahad (24/12) malam.

Lima daerah yang akan menjadi koalisi mereka adalah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Jawa Barat (Jabar), Jaba Timur (Jatim), Kalimantan Timur, dan Maluku Utara (Malut). Sedangkan rencana koalisi di Jawa Timur (Jatim) masih dipertimbangkan. Pengamat politik Toto Sugiarto mengatakan, koalisi yang dilakukan tiga partai ini akan memberikan pengaruh besar pada peta perpolitikan di lima daerah tersebut.

Sebab, ketiga partai ini memiliki pemilih dari masyarakat yang sangat loyal dengan pendirian partai. Simpatisan mereka bisa memilih sosok manapun yang diajukan partai pada saat pemilihan kepala daerah (Pilkada).

"Kalau ini (koalisi) diterapkan di berbagai pilkada, akan memperkuat calon yang namanya diajukan (PAN, PKS, dan Gerindra)," kata Toto, Seni (25/12).

Toto menjelaskan, ketiga partai ini memiliki basis pendukung tersendiri yang cukup loyal. PAN misalnya, masyarakat yang banyak memberikan suara bagi partai ini notabene adalah warga Muhammadiyah kalangan tradisional. Hal tersebut karena partai ini dulunya didirikan oleh sejumlah tokoh Muhammdiyah yang banyak dikenal masyarakat pada waktu itu.

Kemudian PKS yang juga kental dengan sebautan partai Islam. Selama ini massa yang mendukung PKS telah memberikan dukungan bagi partai tersebut. Ideologi yang dimiliki PKS juga menjadikan para simpatisan akan tetap mendukung siapapun calon yang mereka ajukan dalam setiap pemilihan umum.

Khusus untuk Gerindra, meski terbilang sebagai partai baru yang sedang berkembang, tapi massa pendukung partai ini cukup banyak dan percaya akan program serta calon yang diusung partai.

Analis Exposit Strategic ini menjelaskan, koalisi ketiga partai ini pun semakin memperlihatkan bahwa mereka memang akan menjadi partai yang berada di luar pemerintahan, oposisi. Keberadaan partai tersebut di luar pemerintah juga bisa menjaring suara masyarakat yang selama ini kurang terpuaskan dengan berbagai keputusan yang dianggap kontoversial.

"Kalau seandainya calon yang akan dijadikan lawan tokoh yang sudah ada lebih terdidik, maka mereka (masyarakat) akan melihat apakah calon tersebut bisa memberikan dampak untuk lima tahun ke depan atau tidak," ujar Toto.

Untuk itu, lanjut Toto, jika ketiga partai ingin serius menjadi penantang dalam Pilkadan di lima daerah ini, maka harus ada sosok yang tepat dan dianggap oleh masyarakat bisa menjadi pemimpin yang memberikan manfaat bagi daerahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement