Selasa 12 Dec 2017 07:15 WIB

Jimly Nilai tak Ada yang Salah dengan Dukungan pada Jokowi

Rep: Santi Sopia/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum ICMI Jimly Asshidiqie (tengah) mendengarkan pidato Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) BJ Habibie (kiri) saat pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Tahun 2017 di Istana Kepresidenan Bogor, Jakarta, Jumat (8/12).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum ICMI Jimly Asshidiqie (tengah) mendengarkan pidato Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) BJ Habibie (kiri) saat pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Tahun 2017 di Istana Kepresidenan Bogor, Jakarta, Jumat (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua ICMI Jimly Asshidiqie menilai tak ada yang salah dengan pernyataannya tentang dukungan 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi. "Tidak ada yang salah. Saya bukan polisi, jadi tidak perlu bicara dengan pertimbangan survei pendapat anggota," kata Jimly, Selasa (12/12).

Jimly juga mengatakan untuk sambutan dalam sebuah acara, apalagi resmi di istana, tidak perlu ada keputusan organisasi. "Mana ada organisasi yang sambutan resmi ketua umumnya mesti disepakati dulu oleh anggota?" kata dia.

Meski begitu, ia menyadari pernyataannya akan membuat sebagian orang tidak setuju. Ia yakin polemik tersebut akan mereda dengan sendirinya.

"Biar dulu reda sampai orang tahu termasuk mereka yang selama ini tidak aktif kaget dan kembali mau aktif, bukan untuk mengambil, tapi berbagi dan berkontribusi," tutur dia.

Sebelumnya pernyataan ICMI menuai protes dari sejumlah ICMI daerah, seperti Orwil Jawa Barat dan Orwil Jawa Timur. Mereka menyayangkan pernyataan Jimly yang dianggap politis dan tidak merepresentasikan pernyataan organisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement