REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR, BALI -- Pengelola kebun binatang "Bali Zoo" menyiapkan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi dampak abu vulkanis apabila terjadi letusan Gunung Agung terhadap satwa.
"Kami sudah menyiapkan penutup kandang apabila terjadi hujan abu vulkanis di kawasan Bali Zoo," ujar dokter hewan Bali Zoo, drh. Made Sudiarta, di Gianyar, Kamis (7/12).
Penutup kandang tersebut khususnya akan dipasang di kandang burung karena satwa jenis unggas tersebut merupakan hewan yang paling rawan terpapar penyakit akibat cuaca.
Selain menyiapkan penutup kandang, tim dokter Bali Zoo juga terus melakukan pengamatan perilaku satwa dan memeriksa kesehatan satwa secara intensif untuk mengantisipasi gangguan kesehatan pada satwa. "Hingga saat ini masih belum ada satwa Bali Zoo yang terkena dampak dari abu vulkanis karena berdasar pantauan kami memang abu vulkanis belum pernah sampai ke wilayah Bali Zoo. Namun kami harus tetap melakukan langkah antisipasi," kata drh. Made Sudiarta.
Selain memasang penutup kandang, ia menjelaskan apabila abu vulkanis telah mencapai wilayah Bali Zoo, maka pihaknya juga menyiapkan kandang kontrol berukuran lebih kecil untuk melindungi satwa. "Petugas kami akan bersiaga 24 jam apabila terjadi hujan abu vulkanis, kami juga sudah melakukan simulasi langkah perlindungan satwa apabila terjadi hujan abu vulkanis di wilayah Bali Zoo," ujarnya.
Terkait dampak letusan Gunung Agung terhadap tingkat kunjungan ke objek wisata itu, Humas Bali Zoo, Emma Chandra, mengakui terjadi penurunan pengunjung ke Bali Zoo sekitar 30 persen. "Kami sudah menggelar promosi dengan harga khusus untuk tetap meningkatkan jumlah pengunjung ke Bali Zoo," ujarnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan langkah antisipasi untuk melindungi wisatawan apabila terjadi hujan abu vulkanis saat waktu kunjungan. "Kami telah menyiapkan 1.000 masker yang akan dibagikan kepada pengunjung apabila sewaktu-waktu terjadi hujan abu vulkanis," katanya.