REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Panglima TNI Gatot Nurmantyo meminta anggota DPR tidak memperlambat uji kelayakan untuk calon Panglima TNI baru, KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto, yang telah diajukan oleh pemerintah. Keputusan dari DPR jangan sampai menunggu dia pensiun pad Maret 2018.
"Jadi sebaiknya efektif saja. Tidak lama mungkin satu, dua minggu, atau lima hari. Biar saya bisa pamit-pamitan, nah kemudian langsung (diganti)," ujar Gatot usai ikut rapat di Istana Kepresidenan, Selasa (5/13).
Gatot menuturkan, dengan adanya Panglima TNI baru yang sudah disetujui DPR, maka dia tinggal melakukan koordinasi mengenai apa yang baiknya dilakukan ketika menjadi seorang Panglima. Meskipun selama ini Panglina Gatot dan Marsekal Hadi sudah sering melakukan komunikasi.
Menurutnya, tantangan utama Hadi ketika menjabat sebagai Panglima TNI adalah adanya Pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung tahun depan. Belum lagi dengan persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Tensi dalam Pilkada dan Pilpres akan sangat tinggi karena semua pihak mencoba untuk meraih kemenangan. Denga jumlah daerah Pilkada yang mencapai 171, hal ini betul-betul harus diantisipasi. "Pak Hadi cocok untuk jadi Panglima TNI untuk tahun politik, itu sama-sama harus kita yakini. Wong, Presiden (Jokowi) yang pakai kok," ujarnya.
Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) terhadap calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto diperkirakan akan dilaksanakan pekan ini. Hal itu disampaikan langsung anggota komisi I, TB Hasanuddin di Komplek Parlemen Senayan, Selasa (5/12).
"Kemungkinan uji kelayakan akan dilaksanakan besok Rabu atau Kamis, supaya mingu depan dilaporkan kepada Presiden," ujar TB kepada wartawan.
Usai Rapat Paripurna, rencananya Komisi I akan melakukan rapat koordinasi internal untuk membahas mekanisme uji kelayakan. TB Hasanuddin menuturkan, alasan Komisi I melakukan uji kelayakan dan kepatutan sesegera mungkin dikarenakan jelang masa reses DPR yang jatuh pada tanggal 13 Desember 2017 mendatang.
TB mengatakan ada banyak materi yang ditanyakan dalam uji kelayakan dan kepatutan nantinya. Antara lain soal bagaimana meningkatkan disiplin para prajurit dan lain-sebagainya.