Senin 04 Dec 2017 12:12 WIB

Green Pramuka Gandeng Polri Atasi Peredaran Narkotika

Tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN).  (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Apartemen Green Pramuka City segera menjalin kerjasama dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya untuk meningkatkan sistem pengawasan untuk mencegah peredaran narkotika yang beroperasi di apartemen.

Menurut Deputy Property Manager Pengelola Green Pramuka City, Danang S Winata mendukung upaya Polri dalam menumpas peredaran narkoba yang beroperasi di apartemen dengan cara memberikan informasi bila menemukan aktivitas yang mencurigakan dan rutin melakukan inspeksi mendadak bersama instansi terkait.

“Kami siap bekerjasama dengan pihak polisi terutama dalam hal pengawasan orang asing, mewajibkan pelaporan data penghuni dan memberikan akses bagi Polri untuk melakukan pemantauan terhadap aktivitas mencurigakan juga rutin melakukan inspeksi mendadak dengan instansi terkait,” kata Danang dalam rilisnya, Senin (4/12).

Danang mencatat selama ini komunikasi yang terjalin antara pihak pengelola dan Polri telah berhasil mengungkap tiga kasus peredaran narkoba dalam jumlah yang signifikan dengan modus menjalankan transaksi di apartemen yang cenderung individualis. Penggerebekan pertama terjadi pada Maret 2015, Direktorat IV Narkoba Mabes Polri menangkap 5 tersangka terkait kepemilikan sabu 6,7 Kg dan 8.703 butir ekstasi.

Penggerebekan kedua dan ketiga terjadi baru-baru ini, 20 Nopember 2017 lalu  Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap peredaran narkotika jenis sabu seberat 10 Kg dari Jaringan Taiwan-Indonesia. Sebanyak 3 orang bandar narkoba ditangkap, satu diantaranya ditembak mati karena melawan petugas. Kemudian Kamis, 23 November 2 pelaku pengedar ekstasi di di Lotte Mart Grand Pramuka City.

Terjadinya kasus narkoba sepatutnya tidak hanya menjadi hal yang diperhatikan oleh pengelola apartemen namun menjadi kepedulian para penghuni apartemen. Meski demikian, pengelola Green Pramuka City menyadari kesulitan para penghuni untuk menciptakan komunikasi di antara sesama penghuni sehingga dalam tingkat lanjut memunculkan komunitas yang solid.

“Sulit ya karena tipikal penghuni apartemen sangat individualistis. Meski demikian, kami mendorong munculnya komunitas di antara para penghuni melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan sesama penghuni,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement