Rabu 29 Nov 2017 11:32 WIB

Jokowi Harap tak Ada Korban dari Letusan Gunung Agung

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bilal Ramadhan
Joko Widodo
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dari informasi yang didapat bahwa hingga saat ini erupsi dari Gunung Agung di Provinsi Bali masih terus terjadi. Dia pun menghimbau agar masyarakat yang ada di sekitar Gunung Agung khususnya agar bisa menjaga keselamatan dan mengikuti saran serta himbauan dari petugas yang berjaga di sekitar.

"Bagi mereka di radius 8 sampai 10 kilometer betul-betul agar mengungsi demi keselamatan," kata Jokowi, Rabu (29/11).

Jokowi menyebut tela memerintahkan semua kementerian dan lembaga seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Badan Sar Nasional (Basarnas), Kementerian Sosial, Kementerian Perhubungan, hingga Kementerian Pariwisata untuk memberikan dukungan kepada pemerintag provinsi Bali dalam rangka penanganan pengungsi. Kebutuhan logistik pengungsi pun harus bisa disediakan.

"Dan saya minta jangan sampai ada korban karena terkena letusan," ujar Jokowi.

Khusus intruksi ke Kementerian Perhubungan dan Otoritas Bandara, Jokowi meminta agar memperhatikan keselamatan penerbangan. Ini penting sekali karena dampak dari abu vulkanik sangat berbahaya terhadap keselamatan semua penumpang yang menggunakan transportasi tersebut.

Kemudian untuk para wisatawan yang terdampak, karena bandara ditutup maka mereka harus ditangani dan dilayani sebaik-baiknya. Jangan sampai mereka tidak terurus ketika berniat untuk pulang atau keluar dari Balik karena bandara ditutup.

"Saya minta Menhub, Menpar, gubernur Bali dan Bupati di Bali menangani ini juga. saya akan terus memonitor perkembangan yang ada di Bali," papar Jokowi.

Adanya informasi memgenai keterlambatan pengajuan visa bagi wisatawan yang akan pulang dari Bali, Jokowi menyebut bahwa hal tersebut sangat wajar. Sebab jumlah wisatawan yang ingin meninggalkan Bali jumlahnya sangat banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement