Senin 27 Nov 2017 18:45 WIB

Erupsi Diprediksi Lebih Besar, BNPB Minta Semua Koordinasi

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Winda Destiana Putri
Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung di Desa Datah, Karangasem, Bali, Senin (27/11).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung di Desa Datah, Karangasem, Bali, Senin (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi erupsi Gunung Agung, Karangasem, Bali bisa semakin lebih besar. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan untuk mengantisipasi keadaan tersebut ia meminta semua pihak berkoordinasi 

Sebab, kata dia, saat ini, Gubernur Bali telah menetapkan tanggap darurat bencana Gunung Agung. "Dengan begitu saat ini pengungsian menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Hanya semua juga kementerian terkait bisa memiliki peran," kata Sutopo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (27/11).

Dia mengatakan bupati di lokasi bencana terkait bertanggung jawab melakukan penanganan bencana di daerahnya. Sutopo menegaskan bupati dan jajarannya sudah siap untuk menangani dampak dan bencana tersebut.

Selain bupati, Sutopo memastikan BNPB juga berkoordinasi dengan dengan kementerian atau lembaga terkait. "Basarnas, Kemensos, Kemenkes, Kementerian PUPR, Kemenpar, dan lainnya untuk mendampingi dan memperkuat pemerintah daerah baik soal pendanaan, logistik, dan tertib administrasi," jelas Sutopo.

Dia memastikan rencana dengan skenario terburuk untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung juga sudah disusun. Jika letusan besar seperti saat 1963, lanjut Sutopo, maka semua pihak sudah memiliki langkah untuk mengatasinya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement