REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis Gunung Agung, Bali yang erupsi Ahad (21/4) kemarin membuat sedikitnya 32 orang bergeser ke tempat lain. Kendati demikian, pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing dan tersisa dua orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, erupsi Gunung Agung membuat warga Dusun Badeg Dukuh, Desa Sebudi bergeser ke Dusun Lusuh Kangin, Desa Pering Sari. "Total sebanyak sembilan kepala keluarga (KK) yaitu 32 jiwa," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (22/4).
Kendati demikian, ia menambahkan, laporan pagi ini radio Pasebaya menyebut masyarakat tersebut sudah kembali. Hanya dua orang lanjut usia (lansia) yang tersisa, itupun tinggal di rumah keluarga/kerabatnya di Dusun Lusuh Kangin. "Artinya, pagi ini kondisi aman dan kondusif pascaerupsi kemarin," ujarnya.
Sebelumnya Gunung Agung di Kabupaten Karangasen Provinsi Bali kembali erupsi pada Ahad (21/4) pukul 18.56 WITA. Erupsi ini lebih besar dibandingkan erupsi di hari yang sama pukul 03.21 WITA dengan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 2.000 meter.
Diperkirakan hujan abu akan jatuh di sekitar Gunung Agung, khususnya di wilayah selatan hingga baratdaya sesuai citra satelit Himawari. Erupsi disertai lontaran batu pijar di sekitar puncak Gunung Agung. Lontaran material letusan berupa abu vulkanik dan pasir mencapai 2.500 hingga 3.000 meter dari puncak ke segala arah. Suara letusan terdengar hingga Bangli dan Klungkung. "Tetapi tidak ada korban jiwa. Status masih tetap siaga," katanya.