Senin 13 May 2019 09:34 WIB

Warga Diminta Hindari Radius 4 Kilometer dari Gunung Agung

Gunung Agung meletus dan mengeluarkan dentuman keras kemarin.

Gunung Agung mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Desa Tulamben, Karangasem, Bali, Jumat (22/2/2019).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Gunung Agung mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Desa Tulamben, Karangasem, Bali, Jumat (22/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyarankan warga, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun di Zona Perkiraan Bahaya dalam radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali. Gunung Agung meletus dan mengeluarkan dentuman keras pada Ahad (12/5) pukul 22.29 Wita.

"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan," demikian peringatan yang disampaikan di laman resmi PVMBG, Senin (13/5).

Baca Juga

Gunung api dengan tingkat aktivitas Level III (Siaga) itu mengalami erupsi sejak 21 November 2017. Pada 12 Mei 2019, Gunung Agung mengalami satu gempa letusan, lima gempa hembusan, dan dua gempa tektonik jauh.

Petugas Pos Pantau Gunung Agung melaporkan adanya lontaran material pijar sejauh lebih kurang 3.000 meter mengarah ke barat dan barat laut. "Tadi malam saya dengar dentuman dan suara keras dari sini. Warga sempat berhamburan keluar rumah. Namun mereka tetap tenang," kata Dewa Ngakan Klaci, seorang warga Desa Nongan, Karangasem.

Dia menambahkan, warga sekitar sudah terbiasa mendengar dentuman dari Gunung Agung. Pada Senin, seismograf merekam satu kali gempa hembusan dan satu kali gempa tektonik jauh di gunung setinggi 3.152 meter di atas permukaan laut itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement