Sabtu 11 Nov 2017 05:55 WIB

KKB di Papua Diperkirakan Miliki 35 Pucuk Senpi

Boy Rafli Amar
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar memperkirakan kelompok kriminal bersenjata memiliki sebanyak 35 pucuk senjata api. Kelompok ini mengklaim menguasai Kampung Utikini dan sekitarnya di Kabupaten Mimika, Papua.

"Kurang lebih sekitar 35 yah, kurang lebih dan ada juga yang menggunakan senjata tradisioanl termasuk panah juga ada," katanya, Jumat (11/11).

Namun, mantan Kapolda Banten itu tidak tahu persis jumlah amunisi yang digunakan oleh KKB itu, apakah menipis atau masih banyak. "Belum tahu, sejauh mana menipis, kami belum tahu juga," katanya.

Belakang ini, di sejumlah media sosial beredar foto dua senjata api jenis laras panjang dan dikenal jenis Styer Aug. Dua senjata api serbu yang biasa digunakan oleh pasukan khusus itu difoto dengan keadaan berdiri. Selain foto, kedua senjata yang memiliki kaliber 5,46 mm itu terlihat juga sosok pria dewasa dengan rambut gimbal yang sedang menenteng senjata tersebut.

Kedua foto senjata api itu diduga sebagai bagian dari 30-an senjata yang dimiliki oleh KKB yang mengklaim menguasai Kampung Utikini dan sekitarnya Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Secara terpisah, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit membenarkan informasi yang didapatnya bahwa KKB di Kampung Utikini memiliki 35 pucuk senjata api.

"Iya informasinya sekitar 30 hingga 35 pucuk. Terkait hal kami i merencanakan memperkuat kepolisian," katanya.

Mayjen TNI Supit menegaskan akan mengambil tindakan lebih lanjut bersama kepolisian untuk menyusun rencana bagaimana menghadapi KKB yang sudah sangat meresahkan itu.

"Jika tidak kami ambil tindakan lebih lanjut, kami sedang menyusun rencana diawali dengan negosiasi dulu. Jika temui jalan buntu dan tidak mau kerja sama dengan kami, kami akan ambil tindakan lanjutan, seperti itu," katanya.

Ia menambahkan pihaknya bersama Porli sedang mengambil langkah untuk upaya evakuasi yang melibatkan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan yang berpengaruh.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement