Ahad 05 Nov 2017 17:42 WIB

Kompolnas Sayangkan Novel tak Ungkap Jenderal yang Terlibat

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Karta Raharja Ucu
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri) bersama istri Rina Emilda (kanan) dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8).
Foto: Antara/Monalisa
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri) bersama istri Rina Emilda (kanan) dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyayangkan penyidik senior KPK Novel Baswedan yang tidak bersedia menjelaskan kepada penyidik, soal jenderal polisi yang terlibat dalam penyerangan terhadap dirinya dengan air keras 11 April lalu.

"Novel dalam sebuah wawancara dengan media TV dan cetak, pernah menyebut dugaan keterlibatan jenderal polisi. Ini juga kami tanyakan pada penyidik, ternyata Novel tidak bersedia menjelaskan pada penyidik, ini kan sangat disayangkan," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (5/11).

Padahal, lanjut Poengky, penyidikan termasuk ranah pro justitia, sehingga sepatutnya Novel memberikan keterangan atau informasi yang diketahuinya kepada penyidik kepolisian. "Kami melihat Novel ini sepertinya ingin kasusnya ditangani TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta)," tuturnya.

Poengky juga mengatakan Kompolnas tidak menemukan adanya konflik kepentingan maupun kejanggalan di tubuh kepolisian dalam mengungkap kasus penyerangan Novel. Polda Metro Jaya sebagai institusi yang menangani kasus penyerangan Novel, menggunakan scientific crime investigation dalam penanganan kasus tersebut.

Dari situlah, kata Poengky, bukti-bukti dan saksi-saksi yang mengarah ke pelaku itu sangat sedikit. Total, ada sekitar 60 saksi yang telah diperiksa penyidik terkait peristiwa penyerangan Novel. Dalam pemeriksaan tersebut, tutur Poengky, ternyata tidak ada yang melihat secara langsung wajah pelaku.

"Penyidik mendapatkan bantuan dari Australian Federal Police, tapi memang masih belum diperoleh bukti-bukti kuat yang menggiring ke arah tersangka," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement