REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berencana menjaring peneliti swasta dalam pameran Indonesia Science Expo (ISE) 2017 pada 23-26 Oktober 2017 di Balai Kartini, Jakarta. Alasannya, peneliti harus saling berkolaborasi memajukan riset dan penelitian.
"(Keuntungan) penelitian tak bisa maju kalau tak kolaborasi," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Laksana Tri Handoko, Senin (9/10).
Ketua ISE 2017 itu meyebut pameran ISE menjadi wadah para peneliti berinteraksi dan bekerja sama. Ia meyakini banyak keuntungan dari interaksi antara peneliti PNS dan swasta.
Handoko mengatakan, pemerintah juga tertarik menjaring peneliti Indonesia di luar negeri. Namun, ia mengatakan pemerintah tidak memiliki cakupan dan wewenang mengajak peneliti Indonesia di luar negeri untuk bergabung.
Alasannya, peneliti Indonesia di luar negeri sudah tergabung dengan komunitas peneliti di negera itu. Kendati demikian, Handoko mengatakan LIPI terus memperhatikan diaspora muda di luar negeri.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan, LIPI mengusulkan kolaborasi dengan peneliti swasta. Tujuannya, menjaga kualitas riset dan penelitian. "Sayang, LIPI belum ada aturan yang mengatur peneliti swasta," ujar dia.
Bambang berharap kolaborasi antara peneliti pegawai negeri sipil (PNS) dan swasta memudahkan menghasilkan riset yang dibutuhkan. Sehingga, penelitian yang dilakukan, baik swasta dan PNS, sesuai kebutuhan masyarakat.