Senin 02 Oct 2017 13:07 WIB

Djarot Ingin Husnul-Khatimah di Akhir Menjabat

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (tengah)
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menginginkan mengakhiri jabatan sebagai orang nomor satu di DKI dengan baik atau khusnul khatimah. Ia berharap tak ada saling sandera dengan DPRD DKI terkait pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) 2017.

"Saya tidak mau di akhir-akhir ini kemudian saling sandera, lurus saja sesuai aturan, itu saja. Makanya APBD-P (2017) disetujui dulu alhamdulilah," kata dia di Jakarta, Senin (2/10).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan DPRD DKI Jakarta sampai saat ini tidak kunjung menyepakati APBD-P 2017. Penetapan APBD-P akhirnya molor dari yang seharusnya, yakni akhir September atau tiga bulan sebelum akhir tahun anggaran.

Djarot Saiful Hidayat mengatakan, banyak mata anggaran di perubahan yang dinilainya tidak masuk akal. Hal itulah yang menjadikannya enggan menandatangani sampai saat ini. Sebelum anggaran yang disebutnya tidak rasional itu diubah, ia tetap akan bersikukuh untuk tidak menekennya.

"Kami belum sepakat, saya nggak mau tanda tangan, karena banyak sekali nilai yang saya anggap fantastis, tidak rasional. Maka perlu disempurnakan supaya tidak melanggar aturan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement