REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengimbau pegawai di lingkungan provinsi serta kabupaten dan kota di Provinsi Bali untuk membatalkan beberapa rencana kegiatan. Hal tersebut dilakukan untuk memprioritaskan tanggap darurat jelang letusan Gunung Agung.
Sebab untuk tanggap darurat memerlukan uang, maka semua kegiatan seminar, pameran dan semua hal-halyang tidak berhubungan langsung dengan kedaruratan dibatalkan agar uangnya dapat dipakai untuk kedaruratan. "Termasuk di provinsi. Tidak boleh ada yang bepergian ke luar negeri," ujar Mangku Pastika dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, pada Jumat (29/9).
Mangku Pastika juga memerintahkan agar semua pegawai Kabupaten Karangasem untuk kembali ke posnya masing-masing. Pengecualian diberikan bagi pegawai yang berada di 27 desa yang terdampak langsung letusan Gunung Agung. Bagi yang kantornya di daerah berbahaya harus berkantor di Kantor Bupati. "Bagi pegawai yang tidak kembali ke posnya maka gajinya tidak dibayarkan," katanya.
Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan pemerintah pusat juga akan memberikan pendampingan dalam penanganan siaga darurat Gunung Agung. Penanggung jawab utama adalah bupati yang didukung penuh oleh Gubernur Bali. "Apa yang sudah dilakukan pemda sudah sangat baik. Kerja sama masyarakat sangat membanggakan sehingga penanganan berjalan dengan baik," ucapnya.
Willem juga mengimbau agar masyarakat untuk selalu tenang dan meningkatkan kewaspadaannya. Jangan terpancing pada isu-isu yang menyesatkan.