REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar Festival Kelud 2017 di areal wisata Gunung Kelud sebagai bagian dari upaya menarik kunjungan wisatawan.
"Ini adalah agenda rutin serta prioritas dari pemerintah kabupaten. Kami ingin dengan adanya festival ini, di sektor pariwisata, tingkat kunjungan wisatawan ke Gunung Kelud juga lebih tinggi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan di Kediri, Sabtu (23/9).
Ia mengatakan, pemerintah kabupaten memang berupaya untuk terus membuat program untuk menggerakan pariwisata di daerah ini. Gunung Kelud (1.731 mdpl/ meter di atas permukaan laut), tetap menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di kabupaten dan tetap menarik untuk dikunjungi.
Tingkat kunjungan di lokasi wisata ini di hari biasa hingga ratusan orang, namun saat akhir pekan hingga ribuan orang. Selain menikmati pemandangan di sepanjang jalan menuju Gunung Kelud, juga ingin melihat secara langsung lokasi gunung itu pascaerupsi pada 2014.
Saat ini, di gunung tersebut sudah lebih bagus. Jika dulu banyak pohon meranggas karena terkena abu vulkanik dari erupsi Gunung Kelud, kini sudah menghijau semua. Bahkan, pohon di areal sekitar gunung juga berkembang menjadi lebih baik. Sisa material gunung itu membawa serta humus, sehingga pohon tumbuh subur.
Lebih lanjut, Krisna juga mengatakan dengan kegiatan festival tersebut, diharapkan juga membawa dampak poisitif. Di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, sektor pertanian didominasi buah misalnya nanas, alpukat, dan beragam buah lainnya.
"Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, juga memberikan efek positif ke sektor lain, terutama ekonomi. Sala satu contohnya, buah nanas kelud yang dulu dijual ke luar daerah, kini sebagian besar dijual ke wisatawan," katanya.
Kegiatan festival itu, kata dia, akan digelar selama dua pekan, mulai 23 September 2017 hingga puncaknya 8 Oktober 2017. Beberapa kegiatan itu misalnya lomba tari dan campursari, pagelaran seni "Tobong art", ritual sesaji Gunung Kelud, bursa buah dan agrobisnis. Selain itu, juga terdapat festival jaranan, lomba balap sepeda, hingga lari di sepanjang kaki Gunung Kelud.
Untuk pembukaan di hari pertama, diselenggarakan kagiatan pameran UMKM serta lomba tari dan pentas campursari. Kegiatan itu diikuti para pelajar di kabupaten, dan diselenggarakan di "Rest area" Gunung Kelud. Para peserta unjuk kebolehan dan diberikan penilain oleh tim juri.
Dalam kegiatan tersebut, ratusan pengunjung dari berbagai daerah mendatangi Gunung Kelud. Mereka ingin menyaksikan langsung festival Gunung Kelud sekaligus ingin menikmati akhir pekan dengan keluarga.