REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah, akan menggelar Festival Naskah Nusantara dari tanggal 25-29 September 2017.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan aneka naskah kuno dan nilai-nilai yang terkandung kepada sivitas akademika, masyarakat Indonesia, dan khususnya untuk generasi muda para calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang," kata Kepala Perpustakaan UNS Muhammad Rohmadi di Solo, Jumat (22/9).
Pihaknya berharap kegiatan tersebut juga dapat menjadi media literasi informasi dan wisata ilmiah mengenai pernaskahan nusantara atau manuskrip yang disimpan dan dilestarikan oleh para filolog dan perpustakaan di Indonesia.
"Melalui festival ini diharapkan seluruh lapisan masyarakat akan lebih mengenal naskah-naskah kuno yang ada di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan sebagai rangkaian acara pada festival tersebut akan ada pameran naskah kuno yang diikuti oleh 20 perpustakaan. Menurut dia, beberapa peserta yang mengikuti festival tersebut di antaranya Mangkunegaran Surakarta, Kasepuhan Cirebon, Keraton Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Lesbumi PB NU, dan Museum Ranggawarsita.
Selain itu, ada pula Museum Kembang Putih, Keraton Sumenep, Radya Pustaka, Erwin Pustaka, Perpustakaan UNS, Javanologi UNS, Museum UNS, Kearsipan UNS, Yayasan Sastra, Dinarpusda Kota Surakarta, Dinarpusda Jateng, Dinarpusda Jatim, Perpustakaan ISI Surakarta, Perpustakaan IAIN Surakarta, Yayasan Buku Sastra, dan lainnya.
"Nantinya seluruh peserta akan menampilkan koleksi manuskrip untuk mendukung pelestarian naskah kuno sebagai sumber literasi informasi dan pengetahuan bagi generasi muda dan masyarakat Indonesia," katanya.
Ia mengatakan selain pameran, pihaknya juga akan menggelar seminar internasional pernaskahan nusantara dengan tema "Naskah Kuno Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan dan Peradaban Nusantara: Memperteguh Kebhinekaaan dan Memperkuat Restorasi Sosial" yang akan dilaksanakan di UNS Inn.
"Dalam seminar tersebut, akan hadir sebagai 'keynote speaker' GKR Koes Moertiyah Wandansari dari Keraton Surakarta dan beberapa pembicara dari dalam dan luar negeri," katanya.
Selanjutnya, pada hari Rabu (27/9) akan dilaksanakan diskusi buku yang berjudul "Sisi Lain Diponegoro: Babad Kedung Kebo dan Historiografi Perang Jawa, serta buku Negara dan Kekuasaan di Jawa Abad XVI-XIX".
Ikuti Whatsapp Channel Republika
