REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) Bambang Prihantono mengatakan besok (7/8) siap menguji coba Jalur Khusus Angkutan Umum (JKAU) di bahu tol Jakarta -Cikampek. Dia menuturkan rencananya akan menggunakan enam armada Transjabodetabek untuk uji coba JKAU.
Bambang menjelaskan enam armada tersebut akan diuji coba dalam tiga kali pemberangkatan setiap pagi dan sore. "Jadi ada dua armada masing-masing jam pemberangkatan karena ada tiga kali kan," kata Bambang di Hotel Mercure, Jakarta, Rabu (6/9).
Dia menambahkan, untuk rentang waktu setiap pemberangkatan bus akan memakan waktu 30 menit untuk pekan pertama. Untuk pekan selanjutnya, kata Bambang, rentang waktu pemberangkatan akan dikurangi lebih cepat menjadi 15 menit.
Bambang meamastikan, uji coba JKAU tersebut merupakan solusi dari pemerintah untuk meningkatkan kapasitas angkutan umum. "Karena low factor angkutan umum itu rendah rata-rata hanya 40 persen," tutur Bambang.
Untuk itu ia menargetkan dengan JKAU tersebut makan pengguna mobil pribadi bisa pindah menggunakan transportasi umum. Sebab, menurutnya pengguna mobil pribadi sudah semakin banyak bahkan kapasitas jalan sudah melebihi design yang ada.
Bambang menegaskan, kapasitas kendaraan saat ini sudah sangat meningkat. "Kita kan targetnya kapsitas kendaraan itu 400 ribu kendaraan per hari. Sekarang sudah 900 ribu," kata Bambang.
Untuk uji coba besok, sementara akan mewndapatkan pengawalan karena selama ini masih ada kendaraan di bahu jalan tol. Tapi kalau sudah diberlakukan, lanjut dia, akan ada marka jalan untuk JKAU.
Layanan bus Transjabodetabek di ruas tol tersebut rencananya akan diuji coba mulai tujuh sampai 20 September 2017. Angkutan tersebut akan beroperasi pagi hari dari Bekasi ke Jakarta pukul 05.45 WIB, 06.05 WIB, dan 06.25 WIB. Lalu untuk sore hari dari Jakarta ke Bekasi pukul 16.45 WIB, 17.15 WIB, dan 17.45 WIB.