Kamis 31 Aug 2017 19:16 WIB

Djarot akan Perpanjang Bulan Tertib Trotoar

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas menertibkan kambing Robert yang dijual di atas Trotoar di Jl Krendang Utara Tambora Jakbar.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Petugas menertibkan kambing Robert yang dijual di atas Trotoar di Jl Krendang Utara Tambora Jakbar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berencana memperpanjang bulan tertib trotoar hingga September. Sedianya bulan tertib trotoar hanya berlangsung selama Agustus. Namun karena masih banyak pengendara yang melakukan pelanggaran, maka program ini diperpanjang.

"Pertimbanganya masih banyak pelanggaran dan itu belum bisa menjadi sikap hidup tertib bagi sebagian masyarakat," ujar Djarot di Jakarta, Rabu (30/8).

Menurut dia, harus ada internalisasi tentang nilai bahwa trotoar hanya untuk para pejalan kaki. Jangan digunakan untuk tempat parkir, apalagi digunakan sebagai jalur kendaraan, terutama motor.

"Nanti kita liat lagi, kalo sampai September mereka sudah sadar bahwa fungsi trotoar memang digunakan untuk pejalan kaki ya kita akan cabut (programnya)," ucap Djarot.

Djarot juga menjelaskan Pemprov DKI Jakarta sedang gencar membangun pelebaran trotoar. Rencananya, dalam lima tahun ke depan ada 1.300 Km pelebaran trotar. Saat ini, pelebaran trotoar difokuskan untuk jalan protokol dan arteri. Terutama terkiat dengan penyelesaian proyek infrastruktur di bidang transportasi.

"Misalnya langsung terkait dengan stasiun MRT nanti kita kondisikan, termasuk juga mengintegrasikan pembangunan trotoar dengan membikin bagian utilitas," jelas mantan bupati Blitar tersebut. Sehingga ke depan diharapkan tidak ada lagi pembongkaran trotoar karena ingin memasang kabel utilitas.

Pada Senin (28/8) Pemprov DKI mengadakan rapat sinkronisasi antara Binamarga dengan PT PLN dan PT Telkom. Ada 30 operator di Jakarta yang memiliki kaitan dengan kabel utilitas. Karena itu, kata dia, Pemprov DKI hendak membangun kesepekatan bersama untuk merancang saluran khusus kabel utilitas.

"Sebagian sudah (memasang) makanya dapat dilihat beberapa kawasan sudah tidak ada lagi kabel yang kemana mama, saya baru tadi dari Panti Laras di Wijaya Kusuma, Jakarta Barat, banyak banget kabel macem-macem berapa jenis itu, itu kabelnya siapa ya? Semrawut gak karu-karuan," keluh Djarot.

Djarot juga belum berani memberi target, kapan trotoar steril dari kabel. Namun ia berencana pada Oktober akan ada jalur utama yang akan dijadikan percontohan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement