Selasa 12 Sep 2017 18:01 WIB

Ini Persiapan Pemprov DKI Hadapi Musim Penghujan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
Awan hitam menyelimuti kawasan bagian barat Jakarta, Kamis (11/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan hingga pertengahan bulan Februari.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Awan hitam menyelimuti kawasan bagian barat Jakarta, Kamis (11/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan hingga pertengahan bulan Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah bersiap menghadapi musim penghujan. Musim hujan ini diperkirakan datang pada Oktober atau November. 

"Kemarin waktu rapim (rapat pimpinan) sudah saya instruksikan yang pertama kita cek pohon yang membahayakan, (kemudian) dipangkas dulu," ujar Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Selasa (12/9). 

Mantan wali kota Blitar ini juga menginstruksikan untuk memeriksa saluran-saluran air. Ini bertujuan untuk memastikan  saluran penghubung tidak ada yang tersumbat. 

Pengerukan serta pembersihan sampah tetap dilakukan. Area pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang dikerjakan, terutama di Jalan Rasuna Said yang sedang ada proyek underpass tak luput dari perhatian.

"Misalnya dengan membongkar batas jalur lambat jalur cepat di bawahnya kan ada saluran air. Itu juga harus dijaga. Terus ada beberapa pembangunan pedestrian di beberapa  titik itu juga harus diperhatikan supaya saat musim penghujan nggak jadi penghalang yang airnya mampet," kata Djarot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement