Jumat 18 Aug 2017 14:03 WIB

Golkar Harap Pertemuan SBY-Mega Tulus untuk Bangsa

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widoo (ketiga kiri) dan Wapres Jusuf Kalla (keempat kanan) berfoto bersama (dari kiri) mantan Presiden BJ Habibie, Iriana Joko Widodo, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Mufidah Jusuf Kalla, mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono usai upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI dengan mengenakan busana adat di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/8).
Foto: ANTARA FOTO/Agus Suparto
Presiden Joko Widoo (ketiga kiri) dan Wapres Jusuf Kalla (keempat kanan) berfoto bersama (dari kiri) mantan Presiden BJ Habibie, Iriana Joko Widodo, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Mufidah Jusuf Kalla, mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono usai upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI dengan mengenakan busana adat di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham berharap pertemuan langka antara Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono bukan hanya formalitas saja. Dia berharap pertemuan itu tulus demi kepentingan bangsa.

"Tentu pertemuan-pertemuan tidak hanya pada yang sifatnya formalistik, biasanya ketemu karena ada upacara 17an, dan harus hadir atau pernikahan, bukan itu yang kita inginkan. Tapi sebuah pertemuan yang dilakukan betul-betul tulus ikhlas untuk kepentingan bangsa," ujar Idrus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (18/8).

Menurut dia, perbedaan politik tidak boleh membuat bangsa, termasuk elite politik, terpecah belah, namun harus ada kerjasama. Dia mengatakan Partai Golkar juga menganggap silaturahim politik adalah sebuah keniscayaan, tuntutan, dan bahkan kebutuhan bangsa. 

Dia menuturkan hal tersebut perlu dilakukan tak lain demi kemajuan bangsa Indonesia. "Karena itu ini perlu ditindaklanjuti, tentu perbedaan politik tapi tetap bekerja untuk bangsa. Tidak boleh tak ketemu? harus ketemu, bagaimanapun bentuknya sekarang banyak hal. Dialog-dialog kebangsaan sesama pimpinan parpol, tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh agama. Ini perlu kita tindaklanjuti," ujar Idrus.

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono hadir di Istana Kepresidenan untuk mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan Ke-72 Republik Indonesia, pada Kamis (17/8). Dalam acara tersebut, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono sempat bersalaman dan saling menyapa.

Megawati tidak pernah hadir dalam perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia di Istana selama sepuluh tahun SBY menjabat. Namun, setelah SBY lengser dan digantikan Jokowi, Megawati tidak pernah absen merayakan hari kemerdekaan di Istana. 

Sementara itu kehadiran SBY dalam upacara kemerdekaan di Istana Kepresidenan itu merupakan kali pertama setelah lengser sebagai Presiden keenam RI. Pada HUT RI tahun 2015 dan 2016 lalu, SBY lebih memilih merayakan kemerdekaan di kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement